Mengapa Pendidikan itu Diperlukan?


Dasar diperlukannya pendidikan : 

a) Manusia lahir dalam keadaan tak berdaya, akan tetapi berpotensi untuk berubah. 

b) Secara biologis, manusia bersifat lentur, berotak besar, berkemampuan hebat. 

c) Secara sosial, manusia adalah makhluk yang unik, berbudaya. 

d) Allah SWT memberikan anugerah fisik untuk dikembangkan dengan sebaik – baiknya. 

Pendidikan diperlukan untuk : 

a) menumbuh kembangkan pemikiran peserta didik tentang nilai-nilai insani dan nilai-nilai ilahi. Hal ini dimaksudkan agar para peserta didik mempunyai bekal untuk menata atau menjalani kehidupan baik di lingkungan masyarakat maupun di lingkungan alam. Sehingga nantinya dapat menjadi orang yang mengerti tentang ilmu keduniaan (insani) dan ilmu akhirat (ilahi). 

b) Selain itu pendidikan juga menanamkan nilai – nilai demokrasi, keadilan, kebenaran, kejujuran yang kesemuanya ini berguna dalam kehidupan kita. 

c) Pendidikan merupakan bagian utama bagi manusia untuk menjadi manusia yang berbudaya, berakhlak mulia, berwawasan dan berkepribadian sopan. 

d) Pendidikan juga diperlukan untuk mendukung pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta SDM (Sumber Daya Manusia) yang berkualitas. Untuk membangun manusia unggul harus berangkat dari filosofi pertumbuhan dan perkembangan manusia. 



e) Menata pendidikan sejak dini merupakan sesuatu yang mutlak. Jika mutu pendidikan dasar baik, maka baiklah selanjutnya 

2. Apa Tujuan Pendidikan? 

Tujuan Pendidikan antara lain : 

a) Membentuk kepribadian seseorang agar lebih baik. 

b) Menggali potensi / kemampuan seseorang yang masih terpendam sehingga dapat tersalurkan menurut bakat dan minat. 

c) Menanamkan nilai – nilai insani dan ilahi pada subyek didik. 

d) Menumbuhkan kreatifitas subyek didik. 

e) Menyiapkan generasi yang siap pakai di lingkungan masyarakat dan mempunyai kemampuan yang produktif. 

f) Menerapkan dasar – dasar ilmiah dan pengetahuan serta metodologi dalam IPTEK khususnya bisnis sehingga mampu menemukan, memahami, menjelaskan, dan merumuskan cara penyelesaian masalah dalam lingkup keahliannya. 

g) Menerapkan dasar – dasar ilmiah sehingga mampu berpikir, bersikap, dan bertindak sebagai ilmu. 

Di dalam GBHN 1983 – 1988 tujuan pendidikan : 

“ Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan ketrampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian, dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama – sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.” 

Di dalam bukunya Beknopte Theoretische Paedagogiek, Prof. Dr. M.J.Langeveld membedakan 6 macam tujuan dalam pendidikan : 

a) Tujuan Umum 

Tujuan yang pada akhirnya akan dicapai oleh pendidik terhadap anak didik. Ialah membawa anak dengan sadar dan bertanggung jawab ke arah kedewasaan jasmani dan rohani. 

Tujuan umum sering juga disebut : Tujuan akhir atau Tujuan total atau Tujuan lengkap. 

b) Tujuan Khusus 

Untuk menuju ke tujuan umum, tiap – tiap anak tentu mempunyai jalannya sendiri. Tergantung oleh beberapa hal : 

· Sifat atau bakat 

· Kemungkinan – kemungkinan yang ada dalam keluarga atau alam sekitar. 

· Tujuan kemasyarakatan anak didik 

· Kesanggupan – kesanggupan yang ada pada pendidik. 

· Tugas lembaga pendidikan. 

c) Tujuan Insidentil (Tujuan Seketika) 

Contoh : Menyuruh anak makan bersama agar dapat makan dengan tertib dan sopan. Lain kali menyuruh anak untuk makan, tetapi tidak punya maksud apa – apa hanya karena semua lekas beres. Jadi kali ini tidak ada tujuan pendidikannya. 



d) Tujuan Sementara 

Contoh : Pendidik memberi pelajaran berjalan. Anak tidak akan dewasa apabila tidak diberi pendidikan sementara. 

e) Tujuan Lengkap 

Mempunyai hubungan dengan aspek kepribadian manusia, sebagai fungsi kerohanian bidang etika, keagamaan, estetika dan sikap sosial. 

f) Tujuan Perantara 

Suatu pendidikan tentu mempunyai tujuan. Baik untuk jangka pendek atau jangka panjang. Tujuan pendidikan di Indonesia ditetapkan dalam “ Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara” pada sidang umumnya tahun 1966 yaitu membentuk manusia pancasilais sejati. 

Menurut Sikun Pribadi : Tujuan pendidikan merupakan masalah inti di dalam pendidikan, karena menentukan segala usaha yang akan dijalankan terhadap anak didik. Tujuan umum pendidikan adalah pedoman umum bagi pendidik untuk menentukan tujuan – tujuan khusus yang sifatnya sementara. Tujuan khusus misalnya pendidikan intelektuil, jasmani, emosional, kesusilaan, dll. Tujuan pendidikan itu ditentukan oleh “ pandangan hidup “ manusia. Karena pandangan hidup manusia itu berbeda – beda, maka tujuan pendidikannya juga berbeda. Antara lain : 
Ada yang menitik beratkan kepada ketuhanan, namun ada juga yang mengutamakan keduniawian. 
J.J. Rousseau lebih mementingkan pendidikan kemasyarakatan. Ia berpendapat bahwa manusia dilahirkan dalam keadaan suci dan akan menjadi rusak karena manusia itu sendiri atau masyarakatnya. Ia menganjurkan anak – anak harus dididik sesuai dengan alamnya. Rosseau adalah penganjur “ pendidikan menurut alam “. 
John Dewey, berpendapat bahwa pendidikan kemasyarakatanlah yang lebih penting dari pada pendidikan individual. Tujuannya membentuk anak menjadi warga negara yang baik. 

Kesimpulan : 

Pendidikan individual dan kemasyarakatan harus dapat maju bersama – sama, karena manusia tidak dapat hidup sendiri melainkan juga bermasyarakat. 

v Sumber : * Purwanto, DRS. M. Ngalim, Ilmu Pendidikan Teoretis dan Praktis, PT Remaja Rosdakarya – Bandung, Jakarta, 1987 

* Imam Barnadib, Pengantar Ilmu Pendidikan Sistematis, Andi Offset, Yogyakarta, 1993 

* Muhadjir, Prof. Dr. Noeng, Ilmu Pendidikan dan Perubahan Sosial Suatu Teori Pendidikan edisi IV, Rake Sarasin, Yogyakarta 

* Internet (Google)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Mengapa Pendidikan itu Diperlukan? "

Post a Comment