Program-program Pembangunan Kesehatan di Provinsi Papua
Pembangunan kesehatan di Provinsi Papua dilaksanakan melalui empat strategi yaitu ;
Pembanguan daerah berwawasan kesehatan, artinya program pembangunan tersebut harus memberikan kontribusi yang positif terhadap kesehatan yang meliputi pembentukan lingkungan yang sehat dan pembentukan perilaku yang sehat.
Profesionalisme tenaga kesehatan. Untuk terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, perlu didukung oleh penerapan ilmu dan teknologi bidang kesehatan masyarakat dan kedokteran.
Jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat. Kemandirian masyarakat dalam melaksanakan pola hidup sehat perlu ditingkatkan dan partisipasi masyarakat seluas-luasnya termasuk peran sertanya dalam pembiayaan kesehatan perlu digalakkan.
Desentralisasi. Untuk keberhasilan pembangunan kesehatan, penyelenggaraan pelbagai upaya kesehatan harus bertitik tolak dari masalah kesehatan yang ada dan potensi spesifik daerah untuk mengatasinya.
Dalam jangka pendek, langkah utama pengembangan kesehatan ditujukan untuk mempertahankan keadaan kesehatan dan gizi masyarakat dari dampak buruk terjadinya krisis ekonomi, terutama dari keluarga miskin.
Dalam jangka menengah, kebijakan umum pembangunan kesehatan antara lain adalah :
· Pemantapan kerjasama lintas sektor
· Peningkatan perilaku peningkatan dan kemitraan antara pemerintah dan swasta dalam pembanguan kesehatan
· Peningkatan kesehatan lingkungan
· Peningkatan upaya kesehatan masyarakat
· Peningkatan kemampuan dalam penyususnan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan,
· Peningkatan perlindungan kesehatan masayarakat terhadap penggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat kesehatan yang tidak absah,
· Peningkatan pengetahuan dan teknologi.
2.1. Program Perilaku Sehat Dan Pemberdayaan Masyarakat
Program ini bertujuan untuk memberdayakan individu dan masayarakat dalam bidang kesehatan untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri dari lingkungannya menuju masyarakat yang sehat, mandiri dan produktif.
Sasarannya adalah terciptanya keberdayaan individu dan masyarakat dalam bidang kesehatan yang ditandai oleh peningkatan perilaku hidup sehat dan peran aktif dalam memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan diri dan lingkungan sesuai budaya setempat.
2.2. Program Lingkungan Sehat
Program ini bertujuan untuk mewujudkan lingkungan hidup yang bersih sehat agar dapat melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari lingkungan sehingga tercapai derajat kesehatan individu, keluarga dan masyarakat yang optimal.
Secara umum sasaran yang ingin dicapai adalah terwujudnya suatu lingkungan yang bersih dan sehat yang berasal dari kesadaran masyarakat akan kesehatan dengan ditunjang oleh kelengkapan pelayanan pemerintah dalam memenuhi persyaratan kebersihan lingkungan maupun individu.
2.3. Program Upaya Kesehatan
Tujuan dari program ini adalah meningkatkan pemerataan dan mutu upaya kesehatan yang berhasil guna dan berdayaguna serta terjangkau oleh segenap anggota masyarakat. Secara umum program ini adalah tersedianya pelayanan kesehatan dasar dan rujukan baik pemerintah maupun swasta yang didukung oleh peran serta masyarakat dan sistem pembiayaan pra upaya.
Sasaran yang ingin dicapai adalah meningkatnya mutu kesehatan masyarakat yang ditunjang dengan meningkatnya mutu pelayanan kesehatan oleh pemerintah yang berasaskan pemerataan dan keadilan pelayanan secara intensif dan keseluruhan.
2.4. Program Sumber Daya Kesehatan
Tujuan program ini secara umum adalah menngkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan dengan berupaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan biaya yang dapat penggandaan produksi bahan baku dan obat yang bermutu aman.
Sasaran umum program ini adalah terdapatnya kebijakan dan rencana pengembangan tenaga kesehatan dari masyarakat, digunakannnya tenaga kesehatan yang ada, berfungsinya pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan, meningkatnya jaringan pemberi pelayanan kesehatan paripurna dan bermutu.
2.5. Program Obat, Makanan Dan Bahan Berbahaya
Program ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat, prikotropika, narkotika, zat aditif (NAPZA) dan bahan berbahaya lainnya. Di samping itu program ini bertujuan untuk melindungi masyarakat dari penggunaan sediaan farmasi, makanan dan alat kesehetan yang tidak memenuhi persyaratan mutu dan keamanan.
Sasaran yang ingin dicapai oleh program ini adalah terlindungi masyarakat dari kesalahan penggunaan NAPZA sehingga tercapainya tujuan medis penggunaan obat secara efektif dan aman dengan ketersediaan obat yang bermutu.
2.6. Program Kebijakan Dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Program ini bertujuan memberikan masukan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang pembangunan kesehatan, mendukung perumusan kebijakan masalah kesehatan, dan mengatasi kendala dalam pelaksanaan program kesehatan.
Sasaran program ini adalah makin berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang digunakan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, gizi, pendayagunaan obat, pemberatasan penyakit dan perbaikan lingkungan. Makin berkembangnya penelitian yang berkaitan dengan ekonomi kesehatan untuk membantu upaya-upaya mengoptimalkan pemanfaatan biaya kesehatan dari pemerintah dan swasta. Makin meningkatnya penelitian bidang sosial budaya dan perilaku hidup sehat untuk mengurangi masalah kesehatan masyarakat.
2. Peranan Ahli Antropologi Kesehatan terhadap Penanganan Masalah Kesehatan Masyarakat di Provinsi Papua
Enam program utama dalam lembaga Dinas Kesehatan Provinsi Papua seperti tersebut di atas kalau diperhatikan dengan seksama sangat berkaitan dengan peranan antropologi dalam menangani masalah kesehatan. Fokus program-program tersebut pada penanganan kebiasaan buruk yang menyebabkan sakit, penanganan partisipasi masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang disediakan pemerintah, meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan memperhatikan kualitas manusia tenaga kesehatan dan penanganan dampak ekologi terhadap kesehatan manusia. Seperti sudah diuraikan di atas bahwa antropologi kesehatan mengkaji biokultural kesehatan manusia dan ini berarti penggunaan tenaga antropologi sangat dibutuhkan dalam penanganan program-program kesehatan tersebut. Atau tenaga kesehatan yang bekerja di Dinas Kesehatan Provinsi Papua yang tersebar diberbagai kabupaten kota di Papua perlu memiliki pengetahuan antropologi kesehatan dalam mengatasi masalah-masalah praktis yang mereka hadapi di lapangan.
Penggunaan tenaga antropologi kesehatan dalam program-program pembangunan kesehatan di Papua, menurut saya masih sangat rendah. Sepanjang pengetahuan saya keterlibatan tenaga antropologi kesehatan dipakai untuk riset-riset tertentu saja, tetapi belum pernah digunakan dalam perencanaan pembangunan kesehatan, keterlibatan sebagai konsultan dalam penanganan kegiatan program kesehatan di Dinas Kesehatan Provinsi Papua.
Tetapi tenaga kesehatan belajar antropologi pernah di programkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Papua bekerjasama dengan Jurusan Antropologi Uncen pada tahun 1998. 15 orang tenaga perawat dari 12 kabupaten dan 2 kota di Provinsi Papua belajar Antropologi di Program studi Antropologi UNCEN. Saat ini mereka telah menyelesaikan pendidikan antropologinya di Uncen, sayangnya sampai saat ini belum ada evaluasi bagaimana penggunaan ilmu antropologi kesehatan dalam penanganan masalah kesehatan di Provinsi Papua.
3.1. Penanganan kebiasaan buruk yang menyebabkan sakit
Ini berkaitan dengan pranata-pranata kebudayaan yang mengatur perilaku manusia tentang kebiasaan-kebiasaan yang dapat menyebabkan terjangkitnya penyakit. Bicara pranata-pranata kebudayaan yang mengatur perilaku manusia merupakan salah satu isu yang dipelajari oleh Ilmu Antropologi Kesehatan dan ini merupakan pengetahuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang antropolog. Dengan demikian penggunaan ilmu antropologi kesehatan sangat dibutuhkan dalam program Dinas Kesehatan tentang “Program Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat”. Sekarang tinggal bagaimana kerjasama antara Jurusan Antropologi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam melibatkan tenaga Antropologi Kesehatan dalam program-program Dinas Kesehatan.
3.2. Penanganan partisipasi masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan yang disediakan pemerintah
Antropologi mempunyai metode yang khas dan tidak dimiliki oleh ilmu-ilmu lain, yaitu Observasi partisipasi. Metode ini yang sering menghebohkan dunia ilmu pengetahuan dengan penemuan-penemuan baru yang sangat berguna dalam membangun suatu masyarakat. Kadang-kadang di lingkungan dunia “praktis”, cara masuk untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat sangat lambat dan bahkan tidak berhasil karena pendekatan yang digunakan keliru. Ilmu Antropologi memahami kebudyaan manusia dan mengerti orientasi nilai dalam suatu masyarakat yang menjadi acuan dalam hidupnya untuk melakukan sesuatu (partisipasi dalam bahasa dunia “praktis”). Dengan memahami orientasi nilai ini, partisipasi sangat mudah dibangun dalam menjalankan program pembangunan. Disinilah letak penggunaan ilmu antropologi dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kesehatan. Oleh karena itu tenaga antropologi sangat dibutuhkan dalam program pembangunan kesehatan di Papua.
Sering terjadi pada masyarakat sederhana lebih percaya pada pengobatan tradisional dari pada pengobatan modern karena alasan nilai yang dipakai untuk melihat sistem pelayanan yang dibangun oleh kedua pengobatan tersebut. Ahli antropologi lebih memahami konsep ini daripada tenaga kesehatan. Konsep “Etik” dan Konsep “Emik” lebih dikuasai oleh ahli antropologi daripada tenaga kesehatan. Oleh karena itu ahli antropologi sangat dibutuhkan dalam merancang sistem pelayanan kesehatan moderen yang bisa diterima masyarakat tradisional.
0 Response to "Program-program Pembangunan Kesehatan di Provinsi Papua "
Post a Comment