PERTUMBUHAN, PERGANTIAN DAN PENYERAPAN TEORI

 Pertumbuhan Teori 

Teori tumbuh berdasarkan dari fakta yang muncul di lapangan beserta fenomena-fenomena yang ada didalamnya baik berupa gejala social maupun natural. 

2.2. Pergantian Teori 

Teori akan berganti ataun berubah sepanjang ada teori baru yang membantah teori yang lama. Teori baru akan tetap bertahan sepanjang tidak ada yang membantahnya. 

2.3. Perkembangan Teori 

Teori diharapkan bisa dimanfaatkan oleh para ilmuan untuk kemaslahatan umat manusia dan mengembangkan penelitian-penelitian lebih lanjut. 

2.4 Teori Tumbuh dari Penalaran yang Berdasarkan Pengamatan. 

Zaman dahulu di Babilonia,orang percaya bahwa bumi itu datar. Di Mesir juga berkembang suatu pengetahuan yang disebut geometri atau ilmu ukur bumi. Ilmu ukur ini menggunakan bidang datar sebagai lkitasan yang kemudian berkembang berbagai hubungan antara titik, garis lurus, sudut antara dua garis yang berpotongan serta bangun geometri pada bidang datar. 

2.2. Pengamatan-Pengamatan Tambahan Dapat Mengubah Teori yang Sudah Ada. 

Kemudian muncul hasil pengamatan ahli bintang yang melihat bayangan bumi di bulan sewaktu terjadi gerhana bentuknya seperti lingkaran. Demikian juga pengamatan para pelaut yang melihat tiang utama sebuah kapal muncul perlahan-lahan dari bawah ufuk, disusul kemudian oleh kapal itu sendiri. Pelaut yang berlayar dari belahan bumi utara arah selatan akan dapat melihat bintang-bintang yang semula tidak tampak karena ada di bawah ufuk. Akhirnya orang beranggapan bahwa bumi itu tidak datar, melainkan bulat. Pengamatan-pengamatan tambahan seperti di atas dapat mengubah teori yang sudah ada. 

2.3. Salah Satu Ciri Teori Adalah Bahwa Kebenarannya Dapat Diuji. 

Dalam pengamatan sebuah kapal layar di atas menggoyahkan teori bahwa bumi itu datar. Hal ini di perkuat kedudukannya oleh keberhasilan Columbus menemukan pelayaran baru ke arah barat. Orang pertama yang mempercayai bentuk bumi bulat adalah Hipparkhus dan Aristoteles. 

2.4. Munculnya Suatu Teori Dapat Memunculkan Teori Yang Lain 

Dengan berkembangnya mekanika yang dipelopori oleh Newton dan Huygens, anggapan bentuk bumi yang bulat itu mendapat tantangan perubahan. Dalam karya ilmiahnya – Principia – Newton membuat penalaran bahwa sumbu bumi yang melalui khatulistiwa lebih panjang 1/230 kali dibandingkan dengan sumbu yang melewati kedua kutubnya. 

Penalaran Newton ini didukung oleh hasil percobaan yang dilakukan oleh suatu ekspedisi ilmiah Perancis ke Guyana. Suatu lonceng bandul yang berjalan tepat di Paris berjalan lebih lambat dua setengah menit setiap harinya di Kayene yang letaknya dekat khatulistiwa. Hal ini juga diperkuat setelah pesawat ruang angkasa diciptakan. Dari pesawat itu seorang antariksawan dapat mengamati bentuk bumi yang sebenarnya. 

2.5. Tidak Boleh Ada Kendala Atas Pembentukan 

Aristarkhos dari Samos sekitar tahun 270 SM menggangap bumi bergerak mengitari matahari. Teori astronomi Ptolomaios berskitar pada anggapan geosentris ini. Nicholas dari Kusa ( abad XV ) menyanggah hal ini dan mengemukakan bahwa bumilah yang bergerak. Pendapat ini diperkuat oleh Copernicus ( 1543 ) dengan mengatakan bahwa matahari yang menjadi pusat peredaran benda langit sehingga bumilah sebenarnya yang mengitari matahari. Teori heliosentris inilah yang menyebabkan Galileo diadili oleh para pemuka gereja. 

Setiap orang yang benar-benar yakin akan kebenaran mutlak agamanya tidak perlu takut bahwa sains yang mencari kebenaran itu dapat menemukan fakta yang menunjukkan bahwa agama yang dipeluknya itu benar. Kalau saja ada muncul ketidaksesuaian, maka itu terjadi bukan karena wahyu Allah yang tidak benar, melainkan karena manusia yang menafsirkan wahyu itu telah salah menangkap makna yang benar. Justru tidak adanya kendala yang dikenakan terhadap penggembangan suatu teori dan bidang ilmu tertentu sering kali membantu orang menyadari akan adanya mukjizat yang terangkum didalam ayat-ayat yang diwahyukan oleh Yang Maha Kuasa. 

Sebagai contoh, Cairns-Smith (1985) membuat hipotesis bahwa di dalam kisi-kisi mineral tanah liat berbentuk lempeng berlapis yang rusak karena terjadi patahan terdapat gaya-gaya fisik yang membuat mineral liat itu bekerja sebagai katalisator bahan kehidupan seperti RNA dan DNA, dan bahan-bahan pembentuk gen lainnya. Gen-gen inilah bentuk kehidupan yang paling sederhana dan kemudian membuat suatu selubung hingga terjadi inti sel yang mirip bakteri dan selanjutnya. Kalau demikian halnya dapat dipahami mengapa diwahyukan bahwa manusia diciptakan dari tanah liat dan air, karena air juga adalah medium untuk dapat bereaksinya karbon, hidrogen, dan nitrogen menjadi asam-asam amino primitif seperti telah dibuktikan dapat terjadi dengan bantuan bunga api listrik oleh Miller. 

Sebelum penemuan tentang peranan penting yang dapat dimainkan oleh mineral tanah liat dalam pembentukan kehidupan, orang yang berlagak ilmiah dapat mempertanyakan kebenaran firman Allah yang menyatakan bahwa manusia berasal dari tanah liat. Kebalikannya seseorang yang sangat bertakwa dapat menganggap seorang ilmuwan yang mempertanyakan kebenaran ayat yang menyatakan bahwa manusia itu dibuat oleh tanah liat sebagai seorang yang murtad. Namun keberaniannya mempertanyakan kebenaran ayat itu memberinya ilham untuk meneliti masalah itu lebih mendalam. Akibatnya ia menemukan berbagai kemungkinan peranan mineral liat sebagai katalisator munculnya zat-zat kimia penunjang kehidupan di bumi ini. 

III. PENYERAPAN DAN PEREDUKSIAN SUATU TEORI 

Thomas S Kuhn menguraikan bahwa Sains tidaklah statis atau stabil tetapi ia terus berkembang seiring dengan perkembangan dan penemuan-penemuan baru. Sebuah teori yang menjadi dasar dari sebuah disiplin ilmu dapat digantikan oleh sebuah teori baru jika ia tidak mampu menjawab perkembangan, pertanyaan dan penemuan baru. Perkembangan dalam dunia Sains dapat bersifat normal dan dapat juga bersifat revolusioner. 

3.1. Perubahan Dalam Sains Yang Bersifat Normal 

Perkembangan sains terkadang berjalan normal tanpa tanpa gejolak ketika muncul pertanyaan – pertanyaan baru dan permasalahan – permasalahan baru dalam sebuah disiplin ilmu dan teori lama kurang mampu menjawab hal – hal tersebut maka ia disempurnakan dengan penambahan – penambahan baru sehingga teori tersebut mampu selaras dengan perkembangan baru yang muncul. 

Penyempurnaan sebuah teori ilmu yang lama secara perlahan dengan sebuah teori ilmu yang baru tanpa membuang secara keseluruhan teori lama digolongkan Kuhn sebagai perkembangan sains normal. 

Sebagai contoh, Genetika berdasar Teori Mendel dapat diterangkan dengan menggunakan genetika molekular. Semua ciri-ciri pewarisan yang tadinya didasarkan pada kerja gen-gen yang merupakan konsep abstrak manusia sekarang dicoba diterangkan sebagai kerja enzim-enzim yang memunculkan zat-zat kimia yang menimbulkan sifat-sifat genetika itu. Katakanlah bahwa genetika Mendel telah direduksi menjadi genetika molekular yang keberlakuannya lebih luas dari genetika Mendel. 

3.2. Perubahan Dalam Sains Yang Bersifat Revolusioner 

Perkembangan sains terkadang juga diisi oleh gejolak dan perubahan mendasar yang demikian cepat yang berdampak digantikannya sebuah teori lama secara total dengan sebuah teori baru. Kuhn menyebutnya sebagai perkembangan sains revolusioner. 

Sebagai contoh ringkas, dalam bidang fisika sewaktu teori gravitasi Newton diterima orang sebagai cara menerangkan gejala alam, berbagai penyelidikan yang menggunakan teori itu sebagai dasar mengembangkan teori itu menjadi suatu kumpulan pengetahuan yang kokoh. Ketika teori gravitasi Newton ini ditolak orang karena teori Einstein lebih masuk akal, terjadilah revolusi dalam fisika yang membawa lompatan yang sangat berarti dalam sains. 

IV. PERTUMBUHAN, PERGANTIAN DAN PENYERAPAN TEORI DALAM DUNIA MATEMATIKA DAN FISIKA (Sebuah Contoh Aktual) 

Matematika salah satu pengetahuan yang kita kenal saat ini adalah sebuah disiplin yang memiliki pengaruh yang sangat luar biasa terhadap perkembangan peradaban manusia. Matematika yang kita kenal saat ini memiliki riwayat yang tidak singkat. 

(Setidaknya) dimulai dari Euclide (lahir 325 s.m), ia adalah pemikir Yunani yang menyempurnakan Geometri. Demikian sempurnanya Geometri Euclide ia menjadi dasar dari pengembangan disiplin Geometri dan tidak tergeserkan dalam kurun waktu 2000 tahun. 

Pada saat yang hampir bersamaan Aristoteles membangun dan menyempurnakan Logika yang hingga saat ini menjadi rangka dasar dari bangun Sains. Demikian sempurnanya Logika Aristoteles maka upaya-upaya penyempurnaan logika di masa –masa berikutnya hanyalah merupakan pendalaman saja. 



V. SIMPULAN 

Teori meningkatkan keberhasilan penelitian karena teori dapat menghubungkan penemuan penemuan yang nampaknya berbeda-beda ke dalam suatu keseluruhan serta memperjelas proses-proses yang terjadi didalamnya. Teori dapat memberikan penjelasan terhadap hubungan –hubungan yang diamati dalam suatu penelitian. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PERTUMBUHAN, PERGANTIAN DAN PENYERAPAN TEORI "

Post a Comment