Model Penilaian Cepat Kinerja Industri kelapa Sawit
Model Penilaian Cepat Kinerja Industri kelapa Sawit terdiri dari 19 sub model penilaian kinerja (SMPK). Setiap SMPK tersusun atas beberapa parameter penilaian kinerja sesuai dengan standar penilaian kinerja industri pengolahan kelapa sawit sebagai berikut
1. SMPK Stasiun Penanganan Bahan Baku
Parameter penilaian kinerja pada stasiun penanganan bahan baku adalah : fraksi tandan buah sawit, Indeks Pengutipan Brondolan, tandan kosong, buah busuk dan panjang tangkai. Tampilan model untuk penilaian kinerja pada stasiun penanganan bahan baku disajikan pada gambar di bawah ini.
Pada contoh tampilan di atas terlihat bahwa tidak terdapat deviasi dari nilai riil (data primer) dengan nilai standar. Hal ini berarti kinerja untuk stasiun penanganan bahan baku dikategorikan baik.
2. SMPK Stasiun Perebusan
Proses perebusan dimaksudkan untuk melunakkan buah sehingga buah dapat mudah lepas dari biji. [4] menyatakan bahwa suhu maksimum pada proses perebusan untuk industri kelapa sawit adalah 130oC. Parameter penilaian kinerja pada stasiun perebusan adalah : tekanan kerja uap, masa rebus triple peak, suhu maksimum dan pola rebusan puncak.
3. SMPK Stasiun Penebahan
Proses penebahan dimaksudkan untuk melepaskan buah dan kelopak dari tandan yang sudah mengalami proses perebusan. Pada proses penebahan yang berlangsung dengan sempurna, tidak akan ada buah yang menempel pada tandan kosong. Parameter kinerja untuk stasiun penebahan adalah pengaturan kecepatan tromol mesin penebah.
4. SMPK Stasiun Pengadukan
Proses pengadukan dimaksudkan untuk meremas buah sehingga daging buah dapat terlepas dari biji dan menghancurkan sel-sel buah sehingga didapatkan rendemen minyak yang optimal. Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja stasiun pengadukan adalah : kecepatan pengaduk, lama pengadukan dan suhu pengadukan
5. SMPK Stasiun Pengempaan
Proses pengempaan dimaksudkan untuk mendapatkan minyak. Pada industri kelapa sawit, alat yang digunakan pada stasiun pengempaan adalah kempa ulir ganda dalam rangka mengurangi jumlah minyak yang terbuang. [4] menambahkan bahwa putaran mesin dan tekanan kerja mesin akan mempengaruhi rendemen minyak yang dihasilkan. Semakin tinggi tekanan kerja mesin, akan meningkatkan jumlah minyak yang dihasilkan namun juga akan mempengaruhi jumlah biji pecah selama proses pengempaan. Parameter pemilaian kinerja untuk stasiun pengempaan adalah : suhu, putaran mesin dan tekanan kerja mesin.
6. SMPK Stasiun Penyaringan
Proses penyaringan berfungsi untuk menyaring minyak mentah dan memisahkan dari serabut dan cangkang halus. Parameter kinerja pada stasiun penyaringan adalah : kadar penyaringan minyak, suhu minyak dan suhu air pengencer.
7. SMPK Stasiun Pemurnian Minyak
Proses pemurnian minyak dimaksudkan untuk menurunkan tingkat kotoran dan kadar air yang terkandung dalam minyak. [5] menyatakan bahwa minyak yang berasal dari tangki pengendapan masih mengandung sekitar 0.5% air dan sejumlah kotoran. Parameter kinerja pada stasiun pemurnian minyak adalah : kadar air dan kadar kotoran yang terkandung dalam minyak.
8. SMPK Stasiun Pengeringan Vakum
Hasil dari proses pengeringan vakum adalah minyak sawit mentah. Parameter penilaian kinerja untuk pengeringan vakum adalah : kadar air , suhu minyak dan tekanan.
Berdasarkan tampilan di atas, terlihat bahwa kinerja stasiun pengeringan vakum dikategorikan kurang baik mengingat semua nilai deviasi dari parameter yang dinilai berada di atas batas maksimum deviasi yang ditentukan (10%).
9. SMPK Stasiun Pemecahan Biji
Stasiun pemecahan biji berfungsi untuk memecah biji dan menyortir inti. [4] menyatakan bahwa tekanan merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan efisiensi pemecahan biji. Parameter penilaian kinerja pada stasiun pemecahan biji adalah : tekanan ripple mill, suhu, efisiensi pemecahan biji, persentase kehancuran biji dan kadar air biji.
10. SMPK Stasiun Pengeringan Biji
Stasiun pengeringan biji merupakan stasiun pertama dalam pengolahan inti dari biji. Pengeringan biji sawit dapat menurunkan kadar air biji yang bertujuan untuk memudahkan pemisahan inti [4]. Parameter penilaian kinerja pada stasiun pengeringan biji adalah : waktu dan suhu pengeringan.
11. SMPK Stasiun Pemisahan Inti dan Cangkang
Proses pemisahan inti dan cangkang dimaksudkan untuk memisahkan inti dari campuran cangkang dan biji yang tidak pecah. Parameter penilaian kinerja pada stasiun ini difokuskan pada kinerja alat pemisah, yaitu berat jenis larutan/suspensi yang digunakan, kadar air inti, tekanan pemisah inti, tekanan pemisah cangkang dan kehilangan inti.
12. SMPK Stasiun Pembersihan Inti sawit
Salah satu syarat mutu untuk proses produksi minyak inti sawit adalah kadar kotoran inti yang tidak boleh melebihi 2.75%. Cangkang dan kotoran lain yang masih terdapat pada inti kering dapat dipisahkan dengan tangan atau bantuan hembusan angin. Parameter penilaian kinerja pada stasiun pembersihan inti sawit adalah kadar kotoran.
13. SMPK Stasiun Pengeringan Inti Sawit
Parameter yang digunakan untuk menilai kinerja stasiun pengeringan inti sawit adalah : suhu uap sterilisasi, suhu bagian atas silo, suhu bagian bawah silo, kadar kotoran, kadar air, suhu dan waktu pengeringan.
14. SMPK Produk
Menurut [4] mutu produk yang digunakan pada pabrik ekstraksi kelapa sawit adalah : kadar asam lemak bebas yang tidak lebih dari 2%, kadar kotoran dan kadar air yang tidak melebihi 7%. Persyaratan tersebut dijadikan parameter penilaian kinerja untuk produk yang dihasilkan.
15. SMPK Organisasi
Sebagai tambahan penilaian kinerja, parameter untuk faktor organisasi didasarkan pada rata-rata kebutuhan staf pada suatu industri kelapa sawit.
16. SMPK Keuangan
Kinerja keuangan didasarkan pada aspek solvabilitas, rentabilitas dan likuiditas. Parameter yang dijadikan penilaian kinerja aspek keuangan adalah biaya produksi, biaya langsung dan tak langsung untuk satuan unit per ton tandan buah segar.
17. SMPK aspek ekonomi
Penilaian kinerja aspek ekonomi didasarkan pada harga paritas ekspor dan harga paritas impor untuk satuan unit harga per kg minyak.
18. SMPK aspek sosial
Aspek sosial relatif sulit dikuantifikasi. Parameteer aspek sosial yang digunakan untuk penilaian kinerja pada model penilaian cepat kinerja industri minyak sawit adalah jumlah persentase biaya Corporate Social responsbility yang dikeluarkan industri tersebut. Pada model standar yang ditetapkan parameter masih bernilai minimal yaitu 3% dari keuntungan.
19. SMPK aspek lingkungan
Parameter penilaian aspek lingkungan disesuaikan dengan Undang-Undang Mentri Lingkungan Hidup tentang Baku Mutu Limbah Cair untuk Industri Kelapa Sawit.
Pada gambar terlihat meskipun pada beberapa parameter terdapat nilai deviasi yang melebihi batas maksimum dan dikategorikan kurang baik, namun secara keseluruhan kinerja industri kelapa sawit untuk aspek lingkungan dikategorikan pada penilaian baik. Hal ini disebabkan oleh metoda perhitungan nilai rata-rata deviasi yang menghitung rataan dari jumlah nilai deviasi untuk masing-masing parameter.
Hasil uji coba run model dengan data primer dan sekunder dari industri kelapa sawit sebagai studi kasus menunjukkan bahwa kinerja industri kelapa sawit secara keseluruhan masuk dalam kategori baik. Nilai rata-rata deviasi keseluruhan adalah nol yang berarti kinerja keseluruhan baik. Namun demikian terlihat bahwa secara parsial terdapat faktor-faktor yang masih memiliki nilai deviasi yang relatif besar sehingga dikategorikan pada kinerja kurang baik. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam rangka peningkatan kinerja adalah pada stasiun pengadukan dan pengempaan, pemurnian minyak, pengeringan vakum dan pemecahan biji.
0 Response to " Model Penilaian Cepat Kinerja Industri kelapa Sawit "
Post a Comment