Pengaruh Karbohidrat bagi Kesehatan

Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa bagi sel-sel tubuh, yang kemudian diubah menjadi energi. Glukosa memegang peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar otak dan system syaraf. 

Salah satu fungsi utama hati adalah menyimpan dan mengeluarkan glukosa sesuai kebutuhan tubuh. Kelebihan glukosa akan disimpan di dalam hati dalam bentuk glikogen. Bila persediaan glukosa darah menurun, hati akan mengubah sebagian glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke dalam aliran darah. Glukosa ini akan dibawa oleh darah ke seluruh bagian tubuh yang memerlukan seperti otak, system syaraf, jantung, dan organ tubuh lain. 

Kelebihan karbohidrat di dalam tubuh akan diubah menjadi lemak. Perubahan ini terjadi di dalam hati. Lemak ini kemudian dibawa ke sel-sel lemak yang dapat menyimpan lemak dalam jumlah tidak terbatas. Bagi orang dengan gangguan metabolisme karbohidrat maka konsumsi karbohidrat harus dipertimbangkan secara benar sampai seberapa porsinya. 



GANGGUAN METABOLISME KARBOHIDRAT 



Hormon yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat 
Insulin 
Growth hormone (GH = somatotropin) 
Epinephrine (adrenaline) 
Glucagon 
Cortisol 
Tyroksin 



Insulin → menurunkan glukosa darah dengan cara: 

(i) menaikkan pemakaian glukosa oleh otot/jaringan lemak 

(ii) mendorong glikogenesis 

(iii) mendorong glikosis → mempercepat penggunaan glukosa 

(iv) mendorong sintesis lipid dari glukosa di jaringan lemak 

(v) mendorong sinlisis asam amino dari glukosa 

- Kecepatan sekresi insulin ke dalam aliran darah dipengaruhi oleh konsentrasi gula 

- Bila konsentrasi gula plasma naik (sesudah makan) sel-sel terangsang untuk melepaskan insulin. Kecepatan tersebut kembali normal bila konsentrasi gula kembali normal 

- Beberapa asam amino seperti liucine dan arginin menurunkan konsentrasi glukosa plasma dengan merangsang sekresi insulin. 



Growth hormone → menaikkan konsentrasi gula plasma dengan cara: 

(i) penghambatan masuknya glukosa ke dalam otot 

(ii) menghambat glikolisis 

(iii) menghambat pembentukan trigliserida dari glukosa 



Epinephrine (adrenaline) 

- Menaikkan konsentrasi gula darah dengan menaikkan kecepatan glikogenolisis di dalam liver 

- Rangsangan sekresi epinephrine bisa berupa stres fisik atau emosional yang bersifat neurogenik 



Glucagon 

- Menaikkan konsentrasi gula darah dengan mendorong glikogenolisis di dalam liver 

- Sekresi glucagon juga dipengaruhi oleh konsentrasi gula darah, tetapi berlawanan dengan mekanisme pada insulin (gula darah turun → sekresi glucagon naik) 

atau: pengeluaran glucagon dirangsang oleh hypoglycemia dan ditekan oleh hyperglycemia 



Costisol (hidro cortisone) 

- Menaikkan konsentrasi gula darah dengan mendorong glukoneogenesis dari pemecahan protein (asam amino → glukosa) 

- Menaikkan konsentrasi gula darah dengan menurunkan/mencegah pemasukkan glukosa ke dalam sel-sel otot (insulin dan coretisal antagonis) 



Tyroksin 

- Memacu konversi glikogen menjadi glukosa di dalam liver 

- Mempercepat absorpsi glukosa di dalam usus 



Gangguan Metabolisme Karbohidrat: Hyperglycemia 



Bahaya hyperglycemia 

- Konsentrasi gula darah tinggi → tekanan osmotik ekstraseluler tinggi → dehidrasi 

- Bila sel otak mengalami dehidrasi → koma 

- Bila konsentrasi >600 mg/dL biasanya akan terjadi koma dan ketidakseimbangan elektrolit 

- Gula darah yang tinggi dalam waktu lama bisa mengakibatkan ”glikosilasi hemoglobin A” (HB Ac 1), yaitu terjadinya ikatan kovalen antara glukosa dan terminal valine dari hemoglobin A, oleh karena itu kandungan HB Ac 1 dipakai sebagai parameter penderita diabetes (normal: 4-6%; tidak normal: 7-11%) 

- Diabet merupakan gangguan metabolisme karbohidrat, tetapi juga mempengaruhi metabolisme protein dan lemak: 

(1) protein – washing → memaksa konversi asam amino menjadi glukosa 

(2) menaikkan metabolisme trigliserida diikuti dengan over-produksi ketone bodies dan kolesterol 

Hal-hal tersebut ditandai dengan: 

(a) poly urea (volume urine berlebihan) 

Bila kadar gula darah naik di atas 180 mg/dL, ginjal tidak dapat lagi menahan → sebagian gula ke urine → kadar gula urine tinggi → menarik air banyak (osmolitas gula) → poly urea 

(b) poly dipsia (haus) 

Keadaan tersebut akan mengganggu neraca air dalam tubuh → poly dipsia = rasa haus terus 

(c) poly phagia (lapar) 

Pada waktu bersamaan, meskipun kadar gula darah berlebihan, tetapi tidak dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi sel → glucose stored state → kelaparan 

(d) penurunan berat badan 

Karena tubuh harus memecah protein/lemak untuk keperluan energinya → penurunan berat badan 



Diabetes dibagi menjadi 4: 

(1) Prediabetes 

- normal, tetapi secara genetis punya sifat/kemungkinan diabetes 

(2) Suspected (sub clinical) diabetes 

- gula darah puasa: normal 

- tidak glukosuria/ketosuria 

- GTT (Glucose Tolerence Test) normal, kecuali bila stress/hamil 

(3) Chemical/Latent diabetes 

- gula darah puasa normal atau sedikit lebih tinggi 

- tidak ada glukosuria/ketosuria 

- GTT abnormal 

- Gula darah 2 jam mencapai 120 mg/dL 

(4) Overt diabetes 

- jelas positif diabetes 

- gula darah dapat mencapai 180 mg/dL atau lebih 

- glukosuria/ketosuria 


Pengaruh Lipida Bagi Kesehatan 



Kolesterol darah yang meningkat berpengaruh tidak baik untuk jantung dan pembuluh darah. Faktor makanan yang paling berpengaruh terhadap kadar kolesterol darah, dalam hal ini LDL (Low Density Lipoprotein), adalah lemak total, lemak jenuh dan energi total. Dengan mengurangi lemak total dalam makanan, jumlah energi total akan ikut berkurang. Jenis lemak yang dikurangi ini hendaknya lemak jenuh. Kolesterol makanan sebetulnya hanya sedikit meningkatkan kolesterol darah, tergantung jumlah kolesterol yang dimakan dan kemampuan tubuh untuk mengimbanginya dengan mensitesis kolesterol dengan jumlah lebih sedikit. 

Kenaikan trigliserida dalam plasma (hipertrigliserida) juga dikaitkan dengan terjadinya penyakit jantung koroner. Kadar trigliserida plasma bnyak dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat makanan dan obesitas. 

Konsumsi lemak akhir-akhir ini juga dikaitkan dengan penyakit kanker. Hal yang berpengaruh adalah jumlah lemak dan mungkin asam lemak tidak jenuh ganda tertentu. 

Ada beberapa penyebab penyakit jantung. Penyebab yang dianggap penting yaitu tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tekanan darah tinggi merupakan suatu penyakit yang diderita manusia tanpa disadari. Akibat yang ditimbulkan oleh tekanan darah tinggi adalah tersumbatnya pembuluh darah pada jantung, kelumpuhan pada jaringan otak, kerusakan jaringan mata, dan penyakit ginjal. Tingginya tekanan darah pada saat dilakukan pengukuran disebabkan karena menciutnya pembuluh darah. Menciutnya pembuluh darah disebabkan karena tertimbunnya lemak dalam pembuluh darah sehingga memperkecil diameter pembuluh darah. Penimbunan lemak dalam pembuluh darah sering disebut pengapuran pembuluh darah atau arteriosklerosis. Mengapurnya pembuluh darah di sekitar jantung akan menambah resiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah pada jantung atau disebut infark jantung. Jantung yang selalu bekerja keras untuk dapat mengalirkan darah melalui pembuluh yang mengapur tersebut akan cepat mengalami kerusakan dibandingkan dengan jantung normal. Apabila terjadi penyumbatan pada pembuluh darah di otak, maka sel-sel otak tidak mendapatkan nutrien maupun oksigen, akibatnya terjadi kelumpuhan atau disebut brain attack, sedangkan bila terjadi pada jantung disebut heart attack dan menyebabkan kematian yang mendadak. Kerusakan pembuluh selaput mata dapat mengganggu penglihatan mata. Akibat kerusakan pada pembuluh darah yang halus mengakibatkan kerja ginjal kurang baik. 

Arteriosklerosis dan penyakit jantung koroner nampaknya lebih mudah diderita oleh orang yang termasuk dalam tipe A daripada tipe B. Manusia tipe A adalah yang bersifat kompetitif, memaksakan diri, dan mudah stress sedangkan manusia tipe B adalah manusia yang tenang, santai, dan tidak mudah stress. Resiko terkena hipertensi dan penyakit jantung koroner juga lebih besar terjadi pada perokok. 

Usaha untuk mengurangi arteriosklerosis dan penyakit jantung koroner adalah dengan pengaturan diet. Diet rendah lemak, rendah garam, tinggi serat, diet rendah kalori bagi yang kegemukan serta melakukan olah raga dengan teratur. Garam berfungsi untuk mengatur keseimbangan caiaran dalam tubuh. Makin tinggi garam makin besar pula kadar cairan dalam tubuh, akibatnya makin banyak darah yang harus melewati pembuluh dan mengakibatkan tekanan pada urat nadi semakin besar, jantung bekerja dengan keras untuk mengalirkan jumlah darah yang bertambah tersebut yang mengakibatkan naiknya tekanan darah. Diet rendah lemak termasuk rendah kolesterol dan asam lemak jenuh, rendah kalori, dan olah raga yang teratur dapat mengurangi kandungan lemak dalam tubuh sehingga pengapuran pembuluh menjadi berkurang. Diet tinggi serat dapat menghambat sintesis endogenous cholesterol. Tidur secukupnya dan mengurangi ketegangan serta emosi merupakan usaha untuk menurunkan tekanan darah tinggi. Penggunaan obat-obatan untuk menurunkan tekanan darah tinggi banyak dilakukan. Obat-obatan tersebut ada yang yang bersifat diuretik yaitu memperlancar pengeluaran air seni. Garam tubuh ikut keluar bersama air seni sehingga kadar garam menurun. Menurunnya kadar garam mengakibatkan jumlah zat cair yang dapat diikatnya menurun, sehingga jantung tidak harus bekerja keras untuk memompa. Ada pula obat-obatan yang dapat memperlebar pembuluh darah. Pemeriksaan secara teratur tekanan darah merupakan usaha yang sangat baik untuk mengurangi terjadinya resiko yang kurang baik. 

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :

0 Response to " Pengaruh Karbohidrat bagi Kesehatan "

Post a Comment