Jenis-jenis antasida yang beredar di pasaran
Obat ini
dengan segera akan menetralkan seluruh asam lambung. Yang paling kuat adalah
natrium bikarbonat dan kalsium karbonat, yang efeknya dirasakan segera setelah
obat diminum. Obat ini diserap oleh aliran darah, sehingga pemakaian terus
menerus bisa menyebabkan perubahan dalam keseimbangan asam-basa darah dan
menyebabkan terjadinya alkalosis (sindroma alkali-susu). Karena itu obat ini
biasanya tidak digunakan dalam jumlah besar selama lebih dari beberapa hari.
b. Antasida yang tidak dapat diserap
Obat ini lebih
disukai karena efek sampingnya lebih sedikit, tidak menyebabkan alkalosis. Obat
ini berikatan dengan asam lambung membentuk bahan yang bertahan di dalam
lambung, mengurangi aktivitas cairan-cairan pencernaan dan mengurangi gejala
ulkus tanpa menyebabkan alkalosis. Tetapi antasida ini mempengaruhi penyerapan
obat lainnya (misalnya tetracycllin, digoxin dan zat besi) ke dalam darah.
c. Alumunium Hidroksida
Merupakan
antasida yang relatif aman dan banyak digunakan. Tetapi alumunium dapat
berikatan dengan fosfat di dalam saluran pencernaan, sehingga mengurangi kadar
fosfat darah dan mengakibatkan hilangnya nafsu makan dan lemas. Resiko
timbulnya efek samping ini lebih besar pada penderita yang juga alkoholik dan
penderita penyakit ginjal (termasuk yang menjalani hemodialisa). Obat ini juga
bisa menyebabkan sembelit.
d. Magnesium Hidroksida
Merupakan
antasida yang lebih efektif daripada alumunium hidroksida. Dosis 4 kali 1-2
sendok makan/hari biasanya tidak akan mempengaruhi kebiasaan buang air besar;
tetapi bila lebih dari 4 kali bisa menyebabkan diare. Sejumlah kecil magnesium
diserap ke dalam darah, sehingga obat ini harus diberikan dalam dosis kecil
kepada penderita yang mengalami kerusakan ginjal. Banyak antasida yang
mengandung magnesium dan alumunium hidroksida.
Indikasi
Antasida digunakan
secara oral untuk menghentikan heartburn,
yang merupakan gejala utama dari penyakit gastroesophageal reflux.
Pengobatan dengan antasida bersifat simptomatis
dan hanya dapat digunakan untuk gejala-gejala minor. Kegunaan dari banyak
kombinasi antasida tidaklah jelas, meski kombinasi garam magnesium dan
aluminium dapat mencegah kejanggalan perilaku defekasi.6
2.2.4 Kontra-indikasi
Ada beberapa
kontra-indikasi antasida yang terdapat dalam obat maag, antara lain : 8,9,10,11
a. Karbonat
: dosis tinggi yang teratur dapat menyebabkan alkalosis, yang menghambat kerja
obat lain dan menyebabkan batu ginjal. Reaksi antara ion karbonat dan asam lambung
dapat menghasilkan gas karbon dioksida, yang menyebabkan mual muntah yang tidak
dapat ditoleransi dengan baik. Karbon dioksida juga menyebabkan sakit kepala dan mengurangi
fleksibilitas otot.
b. Aluminium hidroksida : dapat
menyebabkan pembentukan kompleks aluminium fosfat yang sukar larut, sehingga
menyebabkan hipofosfatemia dan osteomalasia. Meskipun aluminium memiliki daya
absorpsi yang rendah pada gastrointestinal, dapat terjadi akumulasi yang
menyebabkan kerusakan ginjal dan konstipasi.
c. Magnesium hidroksida : memiliki efek
laksatif dan dapat berakumulasi dalam tubuh yang berakibat gagal ginjal yang
mengarah pada hipermagnesia dan komplikasi kardiovaskular dan neurologis.
d. Natrium
: peningkatan konsumsi natrium dapat membahayakan hipertensi arteri, gagal
jantung dan penyakit ginjal lainnya.
Lambung yang
kurang masam dapat mengakibatkan beberapa gangguan fungsi lambung, seperti kecacatan fungsi mencerna dan menyerap
nutrient (misal: zat besi dan vitamin B kompleks). Selain itu, antasida juga
dapat meningkatkan prevalensi infeksi bakteri pada lambung dan usus, serta
bioavailability pada beberapa obat, misalnya: bioavailability dari ketoconazole (antifungal) berkurang pada pH
tinggi lambung.
0 Response to "Jenis-jenis antasida yang beredar di pasaran"
Post a Comment