SAP (Structural Analysis Program)

Soal
1. Jelaskan istilah/konsep/software/program berikut ini.
a. PDA (Pile Driving Analisis)
b. SAP (Structur Analysis Programe)
c. PLAXIS
d. STAAD
e. Geomembrane
f. Up Lift Force
g. Off Shore
h. On Share
2. Untuk soal no 1 item a, b, dan c, cari sistem /software/program lainnya yang sebanding dengan item tersebut. Bandingkan keunggulan dan kelemahan dari masing-masing program tersebut.
Jawaban:
1. Istilah/konsep/software/program berikut ini.
a. PDA (Pile Driving Analysis)
PDA adalah sebuah komputer yang dapat mengolah data yang     diperoleh dari tes dinamis terhadap suatu tiang pancang. Dari test dinamis tersebut diatas, dapat ditentukan bermacam-macam besaran yang terjadi pada tiang, antara lain; daya dukung ultimit, integritas tiang, gaya maksimum yang terjadi pada tiang, energi yang di transfer. Tujuan dasar dari PDA test yaitu untuk mengevaluasi daya dukung tiang, integritas/keutuhan tiang dan penurunan tiang.
Dari banyak studi yang dilakukan, prediksi daya dukung batas (ultimate) tiang hasil dari test PDA memperlihat korelasi yang positif dengan daya dukung batas (ultimate) tiang hasil Static Load Test (Likins dkk, 2004). Dengan korelasi yang positif ini, PDA test dapat digunakan sebagai ‘supplement’ selain uji beban skala penuh pada proyek-proyek besar dan pada proyek-proyek menengah dan kecil PDA test dapat digunakan sebagai pengganti Static Load Test (Likins dkk, 2008). 
Pengujian tiang cara dinamis dilakukan dengan menempatkan 2 pasang sensor secara berlawanan. Satu pasang sensor terdiri dari pengukur regangan (strain transducer) dan pengukur percepatan (accelerometer) yang dipasang dibawah kepala tiang (minimum jarak dari kepala tiang ke transducer 1,5D – 2D, dimana D adalah diameter tiang) sehingga ada jarak bebas pada saat tumbukan. Akibat tumbukan hammer pada kepala tiang, sensor akan menangkap gerakan yang timbul dan mengubahnya menjadi sinyal listrik yang kemudian di rekam dan diproses dengan Pile Driving Analyzer (PDA) model PAX. Hasil rekaman PDA dianalisa lebih lanjut dengan software CAPWAP. CAPWAP (Case Pile Wave Analysis Program) adalah program aplikasi analisa numerik yang menggunakan masukan data gaya (force) dan kecepatan (velocity) yang diukur oleh PDA. Kegunaan program ini adalah untuk memperkirakan distribusi dan besarnya gaya perlawanan tanah total sepanjang tiang berdasarkan modelisasi sistem tiang-tanah yang dibuat dan memisahkannya menjadi bagian perlawanan dinamis dan statis. 

b. SAP (Structural Analysis Program)
SAP adalah suatu program aplikasi teknik sipil untuk analisis dan desain struktur pada umumnya (gedung, jembatan, menara, dam, water tower, dll). Analisis struktur yang dimaksud adalah mencari respon struktur terhadap pembebanan yang diberikan, yaitu berupa gaya-gaya internal elemen struktur atau gaya-gaya reaksi perletakan, maupun deformasi (lendutan) struktur itu sendiri. Sedangkan desain struktur adalah opsi tambahan yang dikembangkan untuk mengevaluasi penampang struktur apakah telah memenuhi syarat-syarat perencanaan terhadap respon struktur tersebut. Program SAP ada banyak, yaitu SAP 2000, STAAD, SANSPRO, RISA-3D. 

Program SAP unggul untuk bentuk struktur-struktur yang umum sifatnya, misalnya struktur rangka baja pada atap yang bentuknya arsitektural, jembatan, konstruksi tangga melayang dan struktur lain semacamnya. Kelemahan dari SAP, yaitu tidak dapat digunakan  pada struktur yang spesifik, misalnya pada struktur bangunan gedung tinggi, dimana kolomnya selalu vertikal dan menerus dari lantai bawah sampai keatas dan dimana baloknya umumnya menyatu dengan lantai 

c. PLAXIS
PLAXIS adalah sebuah software yang dikembangkan berdasarkan metode elemen hingga (finite element) yang digunakan untuk menganalisis deformasi dan stabilisasi dari struktur dan bangunan geoteknik. Program ini dapat menganalisis untuk perhitungan kondisi plane-strain maupun axisymmeetric. Plane-starin digunakan untuk menganalisis struktur yang memiliki potongan melintang dengan pembebanan dan kondisi tegangan yang seragam dan perpindahan/deformasi pada arah ini dianggap nol. Sedangkan axisymmeetric digunakan untuk analisis struktur lingkaran yang memiliki potongan radial dan pembebanan seragam terhadap pusat, dengan deformasi dan tegangan yang dianggap sama pada arah radialnya.

d. STAAD
STAAD adalah salah satu program analisa program analisa struktur yang pada saat ini telah banyak dipakai diseluruh dunia. STAAD menggunakan teknologi yang paling modern dalam rekayasa elemen hingga, dengan metode input data berbasis object oriented. Dengan ketepatan numerik dan efisiensi perhitungan, metode ini memberikan hasil yang lebih baik daripada metode lain yang diketahui pada semua aplikasi rekayasa struktur. Kelebihan yang sangat dominan yang dimilki oleh STAAD adalah adalah kemudahan dalam penggunaannya. GUI (Graphical User Interface) dirancang sedemikian rupa agar user/pengguna lebih mudah menggunakan aplikasi dari program ini. Kemudahan yang diberikan program STAAD pro, akan sangat anda rasakan tidak hanya dalam segi inputing data saja, tetapi terutama dalam menampilkan hasil desain struktur, seperti : Hasil penulangan lentur bisa langsung didapat hanya dengan memasukan data kuat lentur dan diameter tulangan Gambar tulangan memanjang balok beserta sengkangnya bisa ditampilkan Gambar detail tulangan baik balok/kolom bisa juga ditampilkan Khusus pengguna STAAD Pro 2007, untuk perhitungan struktur baja, detail sambungan lengkap beserta jaraknya bisa ditampilkan, bahkan secara 3D (tiga dimensi). Kelemahan dari STAAD adalah
e. Geomembrane 
Geosintetik adalah material yang saat ini populer dalam proyek konstruksi di Indonesia terutama dalam pembangunan jalan di atas tanah lunak seperti di pulau Sumatera dan Kalimantan yang banyak terdapat tanah gambut. Selain itugeosintetik juga diaplikasikan sebagai filter pada konstruksi penahan gelombang baik di tepian pantai maupun lepas pantai . Istilah geosintetik mengacu pada material sintetik yang digunakan dalam permasalahan geoteknik. Material sintetik merupakan hasil polimerisasi dari industri-industri kimia atau minyak bumi. Penggunaan bahan sintetik ini berkaitan dengan sifat ketahanan (durabilitity) material sintetik terhadap senyawa-senyawa kimia, pelapukan, keausan, sinar ultra violet dan mikroorganisme. Polimer utama yang digunakan untuk pembuatan geosintetik adalah Polyester (PET), Polyamide (PM), Polypropylene (PP), dan Polyethylene (PE).
Geosintetik yang ada terdiri dari berbagai jenis dan diklasifikasikan dalam beberapa bentuk sebagai berikut :
1. Geotekstil, bahan lulus air dari anyaman (woven) atau tanpa anyaman (non woven) dari benang-benang atau serat- serat sintetik yang digunakan dalam pekerjaan tanah.
2. Geogrid, produk geotekstil yang berupa lubang-lubang berbentuk segi empat (geotextile grid) atau lubang berbentuk jaring (geotextile net) , biasanya terbuat dari bahan Polyester (PET) atau High Density Polyethylene (HDPE)
3. Geofabric, semua produk geosintetik yang berbentuk lembaran
4. Geocoposite, kombinasi dua atau lebih tipe geosintetik
5. Geomembrane, geosintetik yang bersifat impermeable atau tidak tembus air, biasanya dibuat dari bahan high density polyethylene (HDPE).
6. Geocell, berbentuk sel-sel sebagai bahan penahan erosi atau perkuatan , terbuat dari bahan High Density Polyethylene (HDPE)
7. Geotube, berbentuk tabung memanjang yang digunakan di daerah pantai
8. Geobag, berbentuk karung sebagai perkuatan di aliran sungai atau pantai.
9. Geocontainer, sebagai bahan pembuat pulau atau konstruksi ditengah laut dan diturunkan dari kapal .
10. Vertical drain, sebagai bahan pemercepat aliran disipasi air pori sehingga mempercepat proses settlement.
11. Concrete matras, berbentuk matras atau kasur yang diisi dengan beton untuk penahan dinding sungai pencegah erosi
12. Geojute, terbuat dari jaring-jaring atau bahan serat alami seperti dari serat kelapa sawit untuk penahan erosi .Produk ini mempunyai aplikasi yang sangat luas di bidang geoteknik & teknik sipil dari mulai konstruksi jalan raya, embankmen, perkuatan tanah lunak, jalan kereta api, jembatan, perkuatan lereng dan dinding, waduk, reklamasi pantai dan lainnya.
Salah satu aplikasi geotekstil adalah untuk penanganan longsoran, beberapa penelitian menunjukkan bahwa penanggulangan longsoran dengan bahan geosintetik atau geotekstil pada ruas jalan sebagai perkuatan timbunan jalan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Geosintetik atau geotekstil sebagai separator, yaitu mencegah bercampurnya agregat pilihan dengan lapisan asli tanah lunak
2. Geosintetik atau geotekstil sebagai perkuatan tanah dasar, yang mana material geosintetik atau geotekstil memiliki properties kekuatan tarik yang melawan pergerakan tanah dasar baik mengembang ataupun menyusut.
3. Geosintetik atau geotekstil sebagai perkuatan lereng jalan sementara atau permanen
4. Geomembrane sebagai perkuatan pada bahu jalan, yang berfungsi untuk mencegah perubahan kadar air pada tanah dasar karena geomembran mempunyai sifat kedap air, tahan pelapukan terhadap zat kimia tanah, dan organisme pembusukan dalam tanah, selain itu mempunyai tahanan terhadap kekuatan tarik terhadap longsoran , daya tahan terhadap sobek, dan daya tahan coblos yang tinggi.
5. Geotekstil non woven atau tanpa tenunan yang terbuat dari serat polyprophylene melalui proses needle punched adalah cocok untuk apliaksi pada tanah dasar yang banyak mengandung sisa-sisa tanaman karena mempunayi daya tahan coblos yang lebih tinggi dibandingkan dengan bahan lainnya. Disamping itu geotekstil non woven memiliki sifat hidrolik propertis yang lebih bagus shingga bisa sekaligus berfunsi sebagai filter yang hanya melarutkan air tanpa membawa agregat tanah .

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "SAP (Structural Analysis Program)"

Post a Comment