PENGERTIAN GEMPA BUMI VULKANIK

Adalah gempa yang disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah. Gempa ini disebabkan oleh kegiatan gunung api. Magma yang berada pada kantong di bawah gunung tersebut mendapat tekanan dan melepaskan energinya secara tiba-tiba sehingga menimbulkan getaran tanah.

Gempa vulkanik biasanya terjadi di daerah sekitar gunung api dan magnitudenya pada umumnya kecil rata rata kurang dari 5 Skala Richter. Gempa vulkanik dengan magnitude 5-6 sangat jarang terjadi. Kedalaman gempa vulkanik berkisar antara 0-40 km.
Sebelum terjadi letusan gunung api, kegiatan magma meningkat. Dengan peningkatan magma menyebabkan tekanan terhadap batuan di sekitar kantong magma yang menimbulkan getaran seismik. Dengan demikian bila gempa vulkanik meningkat dapat ditandai bahwa gunung api akan meletus, walaupun hubungan ini tidak selalu terjadi.


Ada dua katagori gempa yang terjadi pada gunung api :

1. gempa vulkano- tektonik.

2. gempa periode panjang.


Gempa vulkano-tektonik terjadi akibat perubahan tekanan pada batuan padat yang oleh injeksi atau tarikan magma (Chouet, 1993). Gempa jenis ini dapat menimbulkan tanah longsor dan retakan tanah yang luas. Gempa ini dapat terjadi karena batuan bergerak untuk mengisi ruang-ruang dimana magma sudah kosong. Gempa vulkano-tektonik bukan merupakan gejala gunung api akan meletus tapi dapat terjadi sewaktu-waktu.


Gempa periode panjang ditimbulkan oleh injeksi magma ke dalam batuan di sekitarnya, sehingga timbul tekanan terhadap batuan yang pada akhirnya timbul gempa. Keaktifan gempa tipe ini menandakan bahwa gunung api akan meletus. Para ahli menggunakan seismograf untuk mencatat signal dari gempa-gempa yang disebut dengan tremor (getaran frekuensi tinggi ) (Chouet, 1993).


2.2 Proses Terjadinya Gempa Vulkanik

Gempa bumi vulkanik terjadi karena adanya proses dinamik dari magma dan cairan yang bersifat hidrotermal (peka terhadap panas), sehingga dapat dipakai sebagai tanda-tanda awal peningkatan keaktifan gunung api. Proses fluida (cairan) dinamis yang terjadi karena adanya gradien suhu dan tekanan magma dapat menimbulkan gelombang gempa yang berasal dari proses resonansi retakan yang terisi cairan magma. Frekuensi gempa vulkanik yang dominan berkisar antara 1 sampai 5 Hz, selain frekuensi rendah lainnya.

Gempa vulkanik sebenarnya terdiri atas beberapa tipe seperti pada tabel di bawah ini:
Tabel 1
NO
TIPE GEMPA
KETERANGAN
1
FREKUENSI TINGGI
Frekuensi dominant berkisar antara 5-15 Hz. Disebabkan oleh  sesar atau mendatar
2
FREKUENSI RENDAH
Frekuensi dominant antara 1-5 Hz. Peneyebab karena proses tekanan cairan (fluida)
3
MULTIFASE
Mengandung frekuensi rendah dan tinggi yang merupakan proses kombinasi
4
LEDAKAN
Disebabkan oleh letusan yang sifatnya explosive. Sinyal mengandung gelombang udara juga gelombang  tanah.
5
TREMOR
Tremor adalah sinyal yang kontinyu dengan durasi menit sampai beberapa hari. Frekuensi dominant 1-5 Hz
6
PERIODE SANGAT PANJANG
Periodenya dari 3 sampai  20 detik yang disertai dengan letusan gas belerang
7
DANGKAL
Proses  bukan vulkanik yang dapat menimbulkan gelombang gempa. Contoh, gerakan salju,.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "PENGERTIAN GEMPA BUMI VULKANIK "

Post a Comment