Tahap Pengujian Kebenaran Bukti.
Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan bukti yang cukup kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis at.all. 1981) :
1. Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data
2. Menilai kualitas data
3. Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data
4. Membandingkan data dengan perhitungan fisik
5. Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.
5. Tahap Penilaian Secara Umum atas Hasil Pengujian.
Pada tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya dalam laporan auditan.
Auditor harus mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern yang diterapkan perusahaan, yang mencakup : (1) pengendalian umum, (2) pengendalian aplikasi, yang terdiri dari : (a) pengendalian secara manual, (b) pengendalian terhadap output sistem informasi, dan (c) pengendalian yang sudah diprogram.
5.1. Pengendalian Umum.
Pemahaman Pengendalian Umum
Pengendalian umum pada perusahaan biasanya dilakukan terhadap aspek fisikal maupun logikal. Aspek fisikal, terhadap aset-aset fisik perusahaan, sedangkan aspek logikal biasanya terhadap sistem informasi di level manajemen (misal: sistem operasi). Pengendalian umum sendiri digolongkan menjadi beberapa, diantaranya adalah:
Pengendalian organisasi dan otorisasi.
Yang dimaksud dengan organisasi disini adalah secara umum terdapat pemisahan tugas dan jabatan antara pengguna sistem (operasi) dan administrator sistem (operasi). Disini juga dapat dilihat bahwa pengguna hanya dapat mengakses sistem apabila memang telah diotorisasi oleh administrator.
Pengendalian operasi.
Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya sesuai yang diharapkan.
Pengendalian perubahan.
Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap sistem informasi juga harus dikendalikan.
Termasuk pengendalian versi dari sistem informasi tersebut, catatan perubahan versi,serta
manajemen perubahan atas diimplementasikannya sebuah sistem informasi.
Pengendalian akses fisikal dan logikal.
Pengendalian akses fisikal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut (misal: windows).
5.2. Pengendalian Aplikasi.
Pemahaman Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi yang dimaksud disini adalah prosedur-prosedur pengendalian yang
didisain oleh manajemen organisasi untuk meminimalkan resiko terhadap aplikasi yang
diterapkan perusahaan agar proses bisnisnya dapat berjalan dengan baik.
Hubungan Pengendalian Umum dan Aplikasi
Hubungan antara pengendalian umum dan aplikasi biasanya bersifat pervasif. Artinya apabila pengendalian umum terbukti jelek, maka pengendalian aplikasinya diasumsikan jelek juga, sedangkan bila pengendalian umum terbukti baik, maka diasumsikan pengendalian aplikasinya juga baik.
Macam Aplikasi
Aplikasi yang dimaksud biasanya berwujud perangkat lunak, yang dapat dibagi menjadi dua tipe dalam perusahaan untuk kepentingan audit PDE:
1. Perangkat lunak berdiri sendiri. Tipe ini biasanya terdapat pada organisasi yang belum menerapkan SIA dan sistem ERP, sehingga masih banyak aplikasi yang berdiri sendiri pada masing-masing unitnya. Sebagai contoh: aplikasi (software) MYOB pada fungsi akuntansi dan keuangan.
2. Perangkat lunak di server. Tipe ini biasanya terdapat pada organisasi yang telah menerapkan SIA dan sistem ERP. Aplikasi terinstall pada server sehingga tipe struktur sistemnya memakai sistem client-server . Client hanya dipakai sebagai antar-muka (interface) untuk mengakses aplikasi pada server.
Macam Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi dalam organisasi sendiri biasanya dibagi menjadi beberapa:
1. Organisasi Aplikasi
2. Akses Aplikasi
3. Input
4. Proses
5. Output
6. Master File/Database
Pemahaman atas Pengendalian Organisasi dan Akses Aplikasi
Pada modul ini, kita akan mencoba memahami terlebih dahulu pengendalian aplikasi:
organisasi dan akses. Pada pengendalian organisasi, hampir sama dengan pengendalian umum organisasi, namun lebih terfokus pada aplikasi yang diterapkan perusahaan. Siapa pemilik aplikasi, tugas administrator, pengguna, hingga pengembangan aplikasi tersebut.
Untuk pengendalian akses, biasanya terpusat hanya pada pengendalian logika saja untuk menghindari akses tidak terotorisasi. Selain itu juga terdapat pengendalian role based menu dibalik pengendalian akses logika, dimana hanya pengguna tertentu saja yang mampu mengakses menu yang telah ditunjuk oleh administrator. Hal ini berkaitan erat dengan kebijakan TI dan prosedur perusahaan berkaitan dengan nama pengguna dan sandi nya.
Pemahaman atas Pengendalian Input
Modul ini melanjutkan pengendalian akses dari modul 3.0b, yang pertama melihat pada proses
pengendalian input. Inti dari pengendalian input adalah memastikan data-data yang dimasukkan ke dalam sistem telah tervalidasi, akurat, dan terverifikasi. Beberapa pengendalian input otomatis yang biasa diprogram:
Validation checks
Format checks: sesuai dengan format yang ditentukan
Range and limit checks
Check digits
Validity checks (lookup)
Compatibility checks (data dan turunan)
Duplicate Checks
Membandingkan dengan input transaksi sebelumnya
Matching
Membandingkan (verifikasi) instan pada satu modul dengan instan modul lain yang
terhubungkan, contoh: penerimaan barang dengan tagihan
Pemahaman atas Pengendalian Proses
Pengendalian proses biasanya terbagi menjadi dua tahapan, yaitu (1) tahapan transaksi, dimana proses terjadi pada berkas-berkas transaksi baik yang sementara maupun yang permanen dan (2) tahapan database, proses yang dilakukan pada berkas-berkas master.
Adapun tipe pengendalian proses adalah sebagai berikut:
Run to run control
Pivot totals
Control/Hash totals: non numerical control
Control accounts
Data file control: menghitung instan entitas
Transaction validation control
File reconciliation control
Pemahaman atas Pengendalian Output
Pada pengendalian ini dilakukan beberapa pengecekan baik secara otomatis maupun manual (kasat mata) jika output yang dihasilkan juga kasat mata.
Beberapa tipe pengendalian output:
Ekspektansi output (logs)
Kelengkapan output (misal dengan no halaman)
Pengendalian atas spooled output
Reasonableness
Output rutin
Distribusi output
Orang yang tepat, ditempat yang benar dalam waktu yang reasonable
SQL output
Pemahaman atas Pengendalian Berkas Master
Pada pengendalian ini harus terjadi integritas referensial pada data, sehingga tidak akan
diketemukan anomali-anomali, seperti:
Anomaly penambahan
Anomaly penghapusan
Anomaly pemuktahiran/pembaruan
0 Response to "Tahap Pengujian Kebenaran Bukti. "
Post a Comment