Pentingnya Ibu Hamil Konsumsi Tablet Zat Besi

A. Kepatuhan Ibu Hamil Meminum Tablet Zat Besi 

Kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat. Kepatuhan adalah tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan prilaku yang disarankan dokter atau oleh orang lain (Arisman, 2004).

Menurut Sudarwati (1998) tingkat kepatuhan adalah pengukuran pelaksanaan kegiatan, yang sesuai dengan langkah-langklah yang telah ditetapkan, perhitung tingkat kepatuhan dapat di kontrol bahwa pelaksana program telah melaksanakan kegiatan sesuai standar.

Kepatuhan pasien yang berdasarkan rasa terpaksa atau ketidak pahaman tentang pentingnya perilaku tersebut dapat disusul dengan kepatuhan yang berbeda jenisnya, yaitu kepatuhan demi menjaga hubungan baik dengan petugas kesehatan atau dengan tokoh yang menganjurkannya.

Motivasi ini belum dapat dijadikan jaminan bahwa pasien akan mematuhi seterusnya karena jika pasien sudah merasa jenuh atau bosan maka dia tidak perlu lagi melanjutkan perilaku tersebut (Sarwono, 1997).

Ibu hamil minimal mendapatkan 90 tab, dan bermanfaat bila diminum secara teratur, tablet setiap hari selama kehamilan, Tablet tambah darah diminum dengan air putih jamgam diminum dengan air teh, susu atau kopi 

karena dapat menurunkan penyerapan zat besi dalam tubuh sehingga manfaatnya menjadi berkurang (Dep kes, 200).

Kadang-kadang tablet tambah darah menimbulkan perasaan tidak enak seperti sakit perut, tidak enak, mual, susah buang air besar, tinja berwarna hitam, ini karena kandungan zat besinya tinggi yaitu 200 mg atau 60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat untuk mengurangi sebaiknya tablet tambah darah di minum setelah makan malam atau menjelang tidur, Akan tetapi lebih baik bila setelah minum tablet tambah darah disertai makan buah-buahan seperti pisang ambon (Nuri, 2005).

Menurut Notoatmodjo (2007) bahwa indikator-indikator yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan atau kesadaran terhadap kesehatan, dapat dikelompokkan menjadi :

a. Pengetahuan tentang sakit dan penyakit. 

b. pengetahuan tentang cara pemeliharaan tentang kesehatan dan cara hidup sehat.

c. Pengetahuan tentang kesehatan lingkungan.

Menurut Notoatmodjo (2007), bahwa keilmuan tentang pengetahuan dibagi menjadi 2 yaitu : 

a. Pengetahuan secara formal

Pengetahuan yang didasarkan pada jenjang pendidikan rendah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan didapat dari ilmu pengetahuan melalui tingkat pembelajaran tersebut terdiri dari TK, SD, SMP, SMU dan Perguruan Tinggi.

b. Pengetahuan secara informal

Pengetahuan informal adalah pengetahuan yang didapat dari luar lingkup pendidikan. Pengetahuan informal didapat melalui media elektronik (TV, radio atau alat elektronik lainnya) dan media masa (koran, majalah atau buku-buku pelajaran) maupun dari orang lain yang memberikan informasi tentang pengetahuan.

Menurut Notoatmodjo (2003) faktor-faktor yang mempengaruhan pengetahuan :

1. Tingkat Pendidikan 

Adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan prilaku positif yang meningkat.

2. Informasi

Seseorang mendapatkan informasi yang lebih banyak akan menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal.

3. Pengalaman

Sesuatu yang pernah dilakukan seseorang dapat menambah pengetahuan tentang sesuatu yang bersifat non formal.

4. Budaya

Tingkah laku manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap dan kepercayaan

5. Sosial Ekonomi

Tingkat kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan Pada kenyataannya tidak semua ibu hamil yang mendapat tablet zat besi meminumnya secara rutin, hal ini dapat disebabkan karena faktor ketidaktahuan pentingnya tablet zat besi untuk kehamilannya. Dampak yang diakibatkan minum tablet zat besi dan penyerapan/respon tubuh terhadap tablet zat besi kurang baik sehingga tidak terjadi peningkatan hemoglobin sesuai dengan yang diharapkan. Faktor lain yang berhubungan dengan anemia adalah adanya penyakit infeksi bakteri, parasit usus seperti cacing tambang, malaria. Faktor sosial ekonomi yang rendah juga memegang peran penting kaitannya dengan asupan gizi ibu selama hamil (Herlina, 2007).

Menurut Depkes RI (2002) dalam Niver (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi yaitu :

1. Pengetahuan 

Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan kegunaan dari zat besi didapat dari penyuluhan yang diberikan bidan pada waktu ibu hamil tersebut melakukan pemeriksaan ANC. 

Tingkat pengetahuan ibu juga mempengaruhi ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi (Depkes, 2002). 

2. Tingkat Pendidikan 

Latar belakang pendidikan ibu hamil juga sangat berpengaruh terhadap kepatuhan ibu meminum tablet besi (Depkes, 2001). 

3. Pemeriksaan ANC 

Pemeriksaan ANC selama hamil sedikitnya 4 x pelayanan antenatal yaitu satu kali untuk trimester I, 1 kali untuk trimester II, dan dua kali untuk trimester III, pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janin dengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Bidan juga harus mengenal kehamilan risiko tinggi khususnya anemia kurang gizi, hipertensi. Bidan juga memberikan nasehat dan penyuluhan kesehatan serta tugas terkait lainnya. Dalam setiap kinjungan ANC bidan menonjolkan kepada ibu hamil apakah persediaannya cukup (Depkes, 2001). 

Menurut WHO (1995) manfaat dan kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi yaitu : 

a. Bisa mencegah anemia defesiensi besi 

Karena pada wanita hamil cenderung mengalami defesiensi baik zat besi maupun folat. Oleh karena itu penting sekali bagi ibu hamil untuk meminum tablet zat besi setiap hari. 

b. Bahaya selama kehamilan, persalinan dan nifas dapat dihindari

Menurut Smet (1994), beberapa sebab rendahnya kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi antara lain karena faktor program dan faktor individu yang meliputi :

1) Individu tidak merasa dirinya sakit 

2) Ketidaktahuan akan gejala atau tanda-tanda dan dampak yang ditimbulkan

3) Kelainan ibu hamil atau rendahnya motivasi ibu hamil dalam tablet zat besi setiap hari sampai waktu yang cukup lama

4) Adanya efek samping gastrointestinal seperti mual, rasa nyeri lambung 

5) Kurang doterimanya warna, rasa dan beberapa karateristik lain dari suplemen besi

6) Rasa takut terhadap suplemen besi dapat memperbesar janin dan akan menyulitkan dalam persalinan

Menurut WHO (1995) dampak dari ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet Fe yaitu : 

a. Bisa terjadi anemia defisiensi besi 

b. Meningkatkan bahaya kehamilan, persalinandan nifas 

Menurut Never (2002) cara-cara untuk meningkatkan kepatuhan ibu hamil untuk meminum tablet zat besi yaitu : 

a. Memberikan informasi tujuan dari pemberian tablet zat besi seorang ibu hamil akan dengan senang hati meminum tablet zat besi setiap hari apabila dia tahu manfaat dan tujuan dari tabelt zat besi.

b. Perilaku sehat ibu hamil yang menyadari pentingnya untuk mengkonsumsi tablet zat besi setiap hari.

c. Tenaga kesehatan memberikan petunjuk cara meminum tablet zat besi 

d. Motivasi dari keluarga ibu hamil agar patuh meminum tablet zat besi setiap hari. 

e. Dukungan dari tenaga kesehatan dengan menjalin komunikasi yang baik dan memberikan penghargaan yang positif bagi ibu hamil yang telah mampu meminum tablet zat besi setiap hari.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pentingnya Ibu Hamil Konsumsi Tablet Zat Besi "

Post a Comment