Pengaruh Perubahan Desain Kemasan Obat Sakit Kepala Paramex Terhadap Perilaku Konsumen


Siapa tak kenal Paramex? Obat yang dikampanyekan untuk sakit kepala yang membandel itu, dengan mudahnya ditemukan tak hanya di warung kelas sandal jepit tapi juga apotek kelas Mercedes-Benz. Bahkan, seorang eksekutif yang begitu sibuk menyatakan bahwa ia selalu menyimpannya dalam tas.

Tepatnya pada bulan Maret tahun 2003 yang lalu, manajemen PT Konimex Pharmeceutical Laboratories melakukan perubahan desain kemasan terhadap salah satu produk unggulannya yakni obat sakit kepala Paramex. Sebelum dirubah, kemasan lama Paramex telah beredar di masyarakat dalam kurun waktu 14 tahun terhitung sejak tahun 1989. Dalam perjalanannya, kemasan lama Paramex mampu menjalankan fungsinya dengan baik, terbukti dengan didapatkannya beberapa penghargaan antara lain Indonesian Customer Satisfaction Award 2002 dan Indonesian Best Brand Award 2002. Bisa jadi, gambar orang dalam lingkaran sakit kepala dan berwarna biru itu memberi hoki yang besar sehingga ketika Mei 2003 Konimex melakukan pembaruan kemasan, lingkaran dan warna biru tetap dipertahankan

Penghargaan tersebut menunjukkan tingkat benefisitas yang baik dari produk tersebut, sehingga dapat dikatakan bahwa Paramex mendapatkan loyalitas dari para konsumennya. Tetapi, selang beberapa bulan setelah mendapatkan penghargaan, desain kemasan dari obat tersebut dirubah. Terlepas dari tujuan perusahaan untuk melakukan perubahan tersebut, perubahan yang dilakukan ini tentunya memberikan suatu dampak bagi konsumen penggunanya. Berkaitan dengan pengaruh perubahan desain kemasan suatu produk terhadap perilaku konsumennya, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian dari fenomena di atas. Dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana dampak yang ditimbulkan dari perubahan desain kemasan tersebut, apakah berdampak positif, atau sebaliknya yakni berdampak negatif.
Untuk mencapai tujuan di atas, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode korelasional yaitu menggambarkan secara sistematis hubungan antara variabel atau beberapa variabel dengan variabel lain. Salah satu metode pengumpulan datanya dengan cara menyebarkan angket. Angket disebarkan di daerah Linggawastu, Bandung.
Berdasarkan hasil analisa, diketahui bahwa terjadi hubungan yang tinggi antara perubahan kemasan Paramex baru terhadap tingkat konsumsi produk, dan hubungan tersebut bersifat positif, yang secara langsung mampu meningkatkan angka penjualan produk tersebut. Kemasan baru Paramex mampu menciptakan sebuah pasar baru. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa perubahan kemasan Paramex berhasil dengan baik, dikarenakan tepatnya strategi yang diterapkan yaitu mempertahankan beberapa unsur visual yang terdapat pada kemasan lama yang merupakan brand property kemasan tersebut. Perubahan desain kemasan suatu produk akan membawa pengaruh yang positif, selama perubahan yang dilakukan tersebut tepat dan efektif.

Paramex saat ini merupakan market leader di pasar obat sakit kepala dengan penguasaan pasar 30%, dan belanja iklan mencapai Rp 15 miliar. Pesaing yang selalu menguntitnya dengan ketat adalah Bodrex, Oskadon, Puyer Bintang 7, dan Panadol.

Bila ditotal, kelima merek papan atas ini menguasai 80% pasar obat sakit kepala



Menurut Retail Audit AC Nielsen di 12 kota besar di Indonesia pada bulan Juni-Juli 2003, produk-produk yang merajai pasar analgesik adalah Paramex dengan pangsa pasar 28%, Bodrex 19%, Panadol untuk kelompok dewasa (termasuk Panadol Extra) dengan pangsa pasar 15% dan Oskadon 11%.

kontribusi Paramex 70%-80% bagi perusahaan dari Solo yang ditengarai di sektor farmasi memiliki omset Rp 400-500 miliar per tahun ini, obat ini menguasai pangsa pasar sekitar 28% dan mencatat penjualan Rp 160-180 miliar/tahun.

Dalam hematnya, Paramex sukses karena strategi branding-nya lebih bagus ketimbang pesaing. Tema iklannya dengan slogan: Untuk sakit kepala yang membandel konsisten terjaga sekalipun penggarapan iklan terus berubah.

PENGARUH MERK DAN KEMASAN
DALAM KEPUTUSAN MEMBELI KONSUMEN

Untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang seberapa besar merk dan kemasan mempengaruhi keputusan membeli produk pada konsumen, kami menyebar 100 quisioner. Dari 100 Responden wanita usia antara 18 – 30 tahun, dengan kelas Ekonomi menengah keatas, diperoleh data :
1. Setujukah anda, merk dan kemasan dapat menarik minat konsumen untuk membeli suatu produk ?
Diperoleh data : 89 % setuju, 5 % tidak, 6 % diantaranya
2. Setujukah anda design kemasan dapat membentuk image produk tersebut ?
Diperoleh data : 79 % setuju, 6 % tidak, 13 % diantaranya
3. Apa yang membuat anda tertarik begitu melihat produk baru di swalayan ?
Diperoleh data : 48 % kemasan, 27 % harga, 25 % merk
4. Pernakah anda tertarik membeli suatu produk karena kemasan dan merk nya ?
Diperoleh data : 87 % pernah, 2 % belum, 10 % hampir
5. Menurut anda berapa persen pengaruh kemasan dan merk dalam mempengaruhi orang untuk membeli suatu produk ?
Diperoleh data : 10 % menjawab 10 – 30 %, 68 % ( 40 -60 % ), 21 % ( 70 – 100 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Pengaruh Perubahan Desain Kemasan Obat Sakit Kepala Paramex Terhadap Perilaku Konsumen"

Post a Comment