Pasar Seni Sukowati Pulau Bali
2.5.1 Lokasi Pasar Seni Sukowati
Pasar Seni Sukowati terletak di daerah Tingkat I Gianyar.
Pasar ini mudah dijangkau karena terletak dijantung Kota . Pasar ini berjarak sekitar 20 Km dari
Denpasar. Waktu tempuh 1 jam dari Kuta atau 1,5 jam dari Bandara Ngurah Rai
Bali dengan perjalanan darat.
2.5.2 Kondisi Pasar Seni Sukowati
Pasar Seni Sukowati selalu ramai karena pengunjung yang
ingin berbelanja. Namun, bukan hanya pengunjung, para pedagang pun juga
berlomba-lomba menawarkan dagangannya.. Di Pasar Seni Sukowati sangat panas dan
sedikit kotor. Walaupun tidak banyak pepohonan yang ada disana, namun banyak
dedaunan yang berguguran yang membuat sekitar took-toko menjadi kotor. Setiap
took-toko selalu ada sesajen uang mengharuskan kita berhati-hati dalam berjalan.
2.5.3 Pengunjung
Pasar yang terkenal di Bali
ini terdapat banyak pengunjung. Pengunjungnya tidak hanya wisatawan domestik
atau local tapi juga turis mancanegara. Para
pengunjung biasa belanja pada pagi hari. Pasar Sukawati biasanya ramai pada
hari atau hari libur.
2.5.4 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Seni Sukowati
Kelebihan pasar Seni Sukowati ialah sebiah pasar yang
sangat terkenal di Bali . Pasar Seni Sukowati
menyediakan pakaian khas Bali . Contohnya,
batik, model tas, patung, lukisan serta pakaian dan celana yang cocok dipakai
di pantai. Semua barang bisa dipantai. Semua barang bisa ditawar. Sebagai
tipsnya kita bisa menawar dari sepertiga dati harga petama yang ditawarkan
penjual. Selain itu kita juga bisa melihat sevata langsung bagaimana para
pengrajin membuat kerajinan yang indah serta unik.
Kekurangan Pasar Seni Sukowati adalah sedikit kotor.
Apabila tidak ada petugas kebersihan, seharusnya mereka menyapunya sendiri agar
terlihat lebih bersih. Tempatnya pun sedikit sempit, sehingga kita harus
berdesakan dengan pembeli lain. Pembeli pun tidak bisa memilih pakaian secara
leluasa. Dan juga penjual atau karyawan di Pasar Seni Sukowati kurang ramah
sehingga membuat kurang nyaman.
2.7 Tanah Lot
2.7.1. Lokasi Tanah Lot
Obyek
wisata tanah lot terletak di Desa Beraban Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan,
sekitar 13 km barat Tabanan. Disebelah utara Pura Tanah Lot terdapat sebuah
pura yang terletak di atas tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini
menghubungkan pura dengan daratan dan berbentuk seperti jembatan (melengkung).
Tanah Lot terkenal sebagai tempat yang indah untuk melihat matahari terbenam (sunset),
turis-turis biasanya ramai pada sore hari untuk melihat keindahan sunset
di sini.
2.7.2
Sejarah Tanah Lot
Pura Tanah Lot ini
terletak di Pantai Selatan Pulau Bali yaitu di wilayah kecamatan Kediri,
Kabupaten Daerah Tingkat II Tabanan, yang pembangunannya erat kaitannya dengan
perjalanan Danghyang Nirartha di Pulau Bali.
Di sini Danghyang Nirartha
pernah menginap satu malam dalam perjalanannya menuju daerah Badung dan
kemudian ditempat inilah oleh orang-orang yang pernah menghadap kepada
Danghyang Nirartha dibangun bangunan suci (Pura atau Kahyangan) sebagai
tempat memuliakan dan memuja Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang Maha Esa )
untuk memohon kemakmuran dan kesejahteraan.
Pura atau Kahyangan ini diberi nama “Pura Pekendungan”
yang sekarang lebih dikenal dengan “ Pura Tanah Lot ”
sebagai salah satu penyungsungan jagat. Bagaimana ikwal perjalanan Danghyang
Nirartha tatkala berkeliling di Pulau Bali dan
sampai ditempat ini, sebagaimana tertulis dalam babad Dwijendra Tatwa
yang secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut :
Pada suatu waktu
Danghyang Niratha datang kembali ke Pura Rambut Siwi di dalam perjalanan beliau
kelilling pulau Bali, dimana dahulu tatkala beliau baru tiba di Bali dari
Brambangan (Blambangan) pada sekitar tahun icaka 1411 atau tahun 1489
M beliau pernah singgah di tempat ini.
Setelah berada di Pura
Rambut Siwi untuk beberapa lama, kemudian beliau melanjutkan perjalanannya menunju
arah Purwa (Timur) dan sebelum berangkat paginya Danghyang Niratha melakukan
sembahyang “Surya Cewana” bersama orang-orang yang ada disana. Sesudah
menyiratkan (memercikkan ) tirtha terhadap orang orang yang ikut
melakukan persembahyangan , lalu Danghyang Nirartha keluar dari Pura Rambut
Siwi berjalan menuju arah ke Timur.
Perjalanan beliau ini
menyusuri pantai Selatan pulau Bali dengan
diiring oleh beberapa orang yang teraut cinta bhaktinya kepada Danghyang
Nirartha. Dalam perjalannya ini Danghyang Nirartha dapat menyaksikan bagaimana
deburan ombak laut menerpa pantai menambah keindahan alam yang sangat
mengasyikkan. Terbayang oleh beliau bagaimana kebesaran Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan
Yang Maha Esa ) yang telah menciptakan alam semesta dengan segala isinya
yang dapat membrikan kehidupan bagi manusia. Karena asyik memperhatikan dan
memandang keindahan alam dengan segala isinya, sampai –sampai Dangyang Nirartha
tidak merasakan kelelahan didalam perjalanannya. Sebagaimana biasanya di dalam
perjalanan Danghyang Nirartha senantiasa membawa lontar dan pengrupak (pisau
raut untuk menulis pada daun lontar ) sehingga apa-apa yang diangap penting
baik yang dilihat maupun yang dirasakan kemudian disusun dalam bentuk kekawain
atau gubahan lainnya. Demikian pula mengenai perjalanannya dari Pura Rambut
Siwi ini, sehingga karena asyiknya beliau memperhatikan serta memandang dan
memikirkan segala sesuatu yang dipandang penting dan akan digubah, tahu-tahu
Danghyang Niratha sudah sampai pada suatu tempat di pantai Selatan dipantai
Selatan pulau Bali.
Di pantai ini terdapat sebuah pulau kecil yang terdiri dari tanah
parangan (tanah keras) dan disinilah Danghyang Nirartha berhenti dan
beristirahat. Tidak antara lama Dangyang Nirartha beristirahat disana, maka
berdatangan kesana para nelayan untuk menghadap kepada Danghyang Nirartha
sambil membawa berbagai persembahan untuk diaturkan kepada beliau. Kemudian
setelah sore hari, para nelayan tersebut memohon kepada Danghyang Nirartha agar
beliau berkenan bermalam dipondok mereka masing- masing, namun permohonannya
ini semua ditolak oleh Danghyang Nirartha, karena beliau lebih senang bermalam
di pulau kecil itu. Disamping hawanya segar, juga pemandangannya sangat indah
dan dari sana
belaiu dapat melepaskan pandangan secara bebas kesemua arah. Pada malam harinya
sebelum Danghyang Nirartha beristirahat, beliau memberikan ajaran-ajaran
seperti agama, susila dan ajaran kebajikan lainnya kepada orang-orang yang
datang menghadap ke sana .
Tatkala itu Danghyang Nirartha menasehatkan kepada orang-orang itu untuk
membangun Parhyangan (Pura atau Kahyangan) disana karena menurut getaran
batin beliau yang suci serta petunjuk gaib bahwa tempat itu baik untuk tempat
memuja Sanghyang Widhi Wasa (Tuhan Yang maha Esa ) . Dari tempat ini
kemudian rakyat dapat memuja kebesaran sanghyang Widhi Wasa ( Tuhan YangMaha
Esa ) untuk memohon wara nugrahaNya keselamatan dan kesejahteraan dunia.
Demikian antara lain nasehat Danghyang Nirartha kepada orang-orang yang
mengahadap pada malam hari itu, yang akhirnya sesudah Danghyang Nirartha
meninggalkan tenpat itu, kemudian oleh orang-orang tersebut dibangunlah sebuah
bangunan suci (Pura atau Kahyangan) yang diberi nama Pura Pakendungan
yang kini lebih dikenal dengan sebutan Pura Tanah Lot.
2.7.3 Kondisi
Fisik Tanah Lot
Dari tempat parkir menuju ke area
pura banyak dijumpai art shop dan warung makan atau sekedar kedai minuman. Juga
tersedia toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan
domestik sekalipun. 'Tanah Lot' adalah sebuah objek wisata di Bali,
Indonesia. Di sini ada dua pura yang terletak di
atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan satunya terletak di
atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura
Tanah Lot ini merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot
merupakan pura laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut.
2.7.4 Pengunjung Tanah Lot
Banyak pengunjung yang
berdatangan kesana demi melihat keindahan pura dan isi dalam pura terlebih
ingin berdoa di dalam pura yang terletak diatas tebing dan melihat ular suci
yang terdapat dalam pura yang terletak di bongkahan batu. Serta ingin membeli
oleh-oleh dari Tanah Lot.
2.7.5
Kelebihan dan kekurangan Tanah Lot
Pura tanah lot adalah pura yang
memiliki banyak keistimewaan, antara lain ; Pura Luhur Tanah lot merupakan
salah satu pura Sad Kahyangan, yaitu pura yang dipervata okleh orang pemeluk
agama Hindu sebagai sendi-sendi penjaga pulau Bali. Pura ini memiliki
keistimewaan yakni letaknya yang berada di “tengah” laut Di pura ini terdapat
air suci yang dikeramatkan yaitu air tawar yang disebut Tirta Pabersihan. Ada juga ular sudi yang
menurut cirita merupakan ciptaan Niratha sebagai ular penjaga pura. Kelebihan
Tanah Lot adalah tempatnya yang indah, sejuk, pemandangan yang menakjubkan.
Terdapat toilet bersih yang harga sewanya cukup murah untuk kantong wisatawan
domestic sekalipun. Disana ada ular suci yang kita dapat menyentuhnya dan
membayar seikhlasnya.
Kekurangan; tanah Lot
kurang bersihnya tempat wisata ini. Banyak sampah beserakan disekitar tempat
ular suci berada. Toiletnya pun kurang terjaga kebersihannya sehingga
meninggalkan bau yang tidak sedap.
0 Response to "Pasar Seni Sukowati Pulau Bali"
Post a Comment