MANAGEMEN SUMBERDAYA DAN ORGANISASI

Agribisnis menghimpun sejumlah manusia yang bekerja sama untuk menca­pai maksud dan tujuan bersama. Segera setelah agribisnis melibatkan lebih dari satu orang, berbagai hal mengenai organisasi, personalia, kepemiminan dan faktor pemotivasi pasti langsung bermunculan. Sema­kin besar organisasi, semakin rumit dan semakin penting permasalahan­nya. Oleh karena salah satu tanggung jawab dasar manajer adalah memperoleh, menata, memotivasi dan mengnedlaikan sumberdaya manusia, untuk mencapai tujuan bisnisnya seefektif mungkin, maka manajemen harus mengemban tanggung jawab tersebut. 



Pengelolaan sumberdaya manusia dalam agribisnis mempunyai banyak dimensi. Pertama, melibatkan kesleuruhan fungsi personalia, yaitu perekrutan, pengangkatan, pelatihan, pengevaluasian, pengajuan pro­mosi, pengelolaan balas jasa dan tunjangan, dan pada agribisnis tertentu berurusan dengan serikat pekerja. Selain itu, manajemen juga harus mengembangkan struktur organisasi dimana tanbggung jawab, wewenang, dan tanggung gugat perorangan dirumuskan dengna jelas. Kemudian manajemen harus memusatkan perhatian pada pengarahan dan pemantauan kegiatan harian. 

Kepemimpinan akan menjadi faktor penentu keberhasilan bisnis apabila manajer berupaya memotivasi dan mengendalikan sumberdaya manusia untuk memaksimasi produktivitas. 

"Manajemen" dapat didefinisikan sebagai: seni untuk keberhasilan mencapai hasil yang diinginkan secara gemilang dengan sumber-sumber yang tersedia bagi organisasi. 



(1). Manusia yang melaksanakan manajemen (Manajer) 

Kemampuan manajer untuk mencapai hasil melalui ornag lain snagat epenting sekali dlaam manajemen yang baik. Investasi berupa waktu dan perhatian kepada bawahan sering mendatangkan imbalan sangat berharga. 

(2). Seni dan bukan ilmu. 

Setiap orang dapat menggunakan prinsip-prinsip manajemen untuk mewujudkan pertumbuhan dan kemajuan secara berkelanjutan. 

(3). Berhasil dengan gemilang. 

(4). Sumberdaya yang tersedia. 



Manajer menggunakan apa yang dimiliki untuk memperoleh apa yang didinginkan, dan mereka berurusan dengan peluang , bukan fantasi. 



Konsep Manajemen 

(1). Konsep 6M 

Daya upaya untuk mencapai hasil yang diinginkan melalui pemanf­aatan yang efektif atas sumberdaya yang tersedia (Money, Markets, Material, Machinery, Methods, dan Man). 

(2). Konsep Perilaku 

Manajer memperluas dan memperkaya pekerjaan; memberi lebih banyak tanggungjawab dan wewenang kepada setiap pekerja, dan mencip­takan lingkungan kerja dimana para pekerja merasa puas karena kebu­tuhannya diakui, diterima dan dipenuhi. 

(3). Konsep 5P. 

Manajemen merupakan sederetan fungsi : Perencanaan, Pengorgani­sasian, Pengarahan, Pengendalian, dan Pengkoordinasian. Dua fungsi tambahan: Pengkomunikasian dan Pemotivasian. 

Keberhasilan agribisnis pada dasarnya tergantung pada efektif-tidak­nya pemanfaatan sumberdaya organisasi oleh manajer. Kemampuan untuk memanajemen atau mengelola sesuatu merupakan bakat bawaan, namun dapat juga merupakan keahlian yang dapat dan harus dipelajari. Bagi sementara orang, "manajemen" dianggap sebagai suatu "kegaiban dan permainan sulap". Namun tentu saja kesan seperti ini tidaklah profesional. 

Dewasa ini pendidikan bisnis telah sedemikian canggihnya dengan berbagai model dan kelengkapannya. 

Manajer bisnis yang berhasil dibimbing oleh pronsip dan pengetahuan manajemen, hal ini mengisyaratkan bahwa keahlian manajemen dapat dipelajari. 

Bisnis harus mencoba memahami, bahwa mereka harus bersedia menginves­tasi waktu, uang, dan daya-upaya untuk karyawan sebagaimana halnya dengan investasi dalam bentuk tambahan peralatan dan perlengkapan. 

Seorang manajer dapat dipandang sebagai seorang yang menyiapkan organisasi dengan kepemimpinannya dan bertindak sebagai katalisator perubahan. Manajer yang baik sangat efektif dalam lingkungan yang memungkinkan perubahan bersifat kreatif. 

Manajer yang tidak efektif memusatkan pikirannya untuk melaksanakan sesuatu dengan cara yang tepat, bukannya memikirkan apa yang tepat untuk dilakukan. 

Ciri-ciri khusus manajemen agribisnis: 

(1). Jenis-jenis bisnis yang sangat beraneka-ragam, mulai dari para produsen dasar hingga para pengirim, perantara, pedagang borongan, penroses, pengepak, pembuatn barang, usaha pergudangan, pengangkut, lembaga keuangan, pengecer, kongsi bahan pangan, restoran dan lain sebagainya. Perjalanan sepotong roti mulai dari bibit gandum hingga gudang grosir dan toko makanan jelas melibatkan berbagai macam jenis usaha bisnis. 

(2). Berjuta bisnis yang berbeda-beda telah lazim menangani route dari produsen hingga pengecer dan konsumen. 

(3). Pembentukan agribisnis dasar (primer) di sekeliling pengusaha tani. Para petani (pengusaha tani) ini menghasilkan berbagai produk pertanian. Hampir semua agribisnis terkait dengan pengusaha tani ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. 

(4). Ukuran agribisnis sangat beragam dan tidak menentu, mulai dari yang berukuran raksasa hingga organisais yang dikelola oelh satu orang atau satu rumahtangga. 

(5). Agribisnis berukuran kecil dan harus berjuang di pasar yang relatif bebas dnegna penjual yang berjumlah banyak dan pembeli yang lebih sedikit. 

(6). Falsafah hidup tradisional yang dianut oleh para pelaku agribis­nis cenderung mengakibatkan agribisnis lebih kolot dibandingkan dengan bisnis lainnya. 

(7). Badan usaha agribisnis cenderung berorientasi pada keluarga. Suami dan istri seingkali terlibat dengna sangat baik pada tahap pengoperasian dan tahap pengambilan keputusan bisnis berdasarkan mitra kerja penuh. 

(8). Agribisnis cenderung berorientasi pada masyarakat . Banyak agribisnis berlokasi di kota kecil dan pedesaan dimana hubungan antar perorangan sangat penting dan ikatan ini bersifat jangka pan­jang. Antar ependuduk dan antar rumahtangga saling kenal dalam jangka panjang. 

(9). Agribisnis bersifat musiman. Maslaah-masalah khusus sering muncul sebagai akibat dari eratnya ketergantungan antara agribisnis dengan pengusaha tani, dan juga karena sifat musiman komoditas. 

(10). Agribisnis bertalian dengan gejala alam, seperti kekeringna, banjir, hama & penyakit, dan cuaca/iklim. 

(11).Dampak dari program dan kebijakan pemerintah mengena langsung kepada agribisnis. 

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "MANAGEMEN SUMBERDAYA DAN ORGANISASI "

Post a Comment