Laporan Informasional Dalam Dunia Bisnis
Laporan
informasional semata dimaksudkan untuk menyajikan informasi, tanpa upaya untuk
menganalisis dan menafsirkan arti data. Laporan informasional dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
1.
Laporan pemantauan dan pengendalian
Aplikasi lporan
dalam dunia bisnis pada umumnya adalah untuk memantau dan mengendalikan operasi
perusahaan. Laporan ini didasarkan pada data. Laporan ini terbagi dalam
beberapa jenis antara lain perencanaan, laporan operasi, laporan aktivitas
perorangan.
2.
Laporan penerapan kebijaksanaan dan prosedur
Laporan yang
mencatat dan menerangkan kebijaksanaan dan prosedur perusahaan.
3.
Laporan pelaksanaan peraturan pemerintah
Laporan ynag
digunakan dalam menyikapi setiap peraturan yang telah ditetapkan oleh
pemerintah. kepatuhan perusahaan pada peraturan pemerintah diatur dengan
laporan kepatuhan.Laporan ini merupakan laporan pemantauan atau pengawasan bagi
pemerintah yang berfungsi dalam hubungannya antara perusahaan dengan
pemerintah.
Lembaga
pemerintah mengeluarkan pedoman penulisan laporan ini, yang menekankan
transparansi, ketelitian, dan akurasi.
4.
Laporan dokumentasi perkembangan
Kemajuan suatu
perusahaan biasanya tercermin dari perkembangan yang dialami oleh perusahaan
tersebut, baik ditinjau dari segi laba atau keuntungan, prospek ke depan serta
hasil yang lain. Tingkat perkembangan yang dicapai tersebut haruslah di buatkan
laporannya, yang dapat dijadikan catatan untuk keperluan analisis perusahaan di
masa yang akan datang.
Laporan bisnis
yang paling penting adalah laporan yang dapat membantu manajer dalam mengambil
keputusan. Keputusan manajer pada umumnya bergantung pada laporan analisis dari
anggota staf bawahannya yang memberikan informasi, analisis dan rekomendasi.
Untuk menulis
suatu laporan diperlukan perencanaan yang cermat. Sebelum mengawali laporan, pembuat
laporan perlu menerapkan serangkaian tahapan sebagai berikut :
1.
Menetapkan permasalahan yang perlu diatasi
2.
Mengembangkan pengungkapan tujuan
3.
Menyiapkan rencana kerja
4.
Menghimpun, menganalisis, mengintepretasikan data,
menarik kesimpulan dan mengembangkan rekomendasi
Meskipun
demikian keempat tahapan tersebut tidak merupakan syarat mutlak untuk setiap
laporan. Penerapannya bergantung pada jenis laporan yang disusun. Untuk laporan
yang penyusunannya memerlukan riset, penyusun laporan perlu memperhatikan lima
tahapan sebagai berikut :
Tahap
1 Mengindentifikasikan pertanyaan yang tepat.
·
Memahami latar belakang
·
Mengembangkan pertanyaan sekunder
·
Ikhtisar pendekatan
·
Mengidentifikasikan kata kunci dan subjek
Tahap
2 Mencari dan mengakses informasi
·
Identifikasi dan akses sumber informasi sekunder
terbaik
·
Meningkatkan teknik pencarian
·
Mengidentifikasikan dan mengakses sumber-sumber
informasi.
Tahap
3 Mengevaluasi dan
menyelesaikan dokumen asli
·
Menguji kredibilitas, penyimpangan, kelengkapan, dan
akurasi
·
Memperioritaskan penghapusan sumber yang dianggap
lemah.
·
Mengisi kesenjangan denganriset tambahan.
Tahap
4 Proses Informasi
·
Membaca materi dan membuat catatan
·
Memberikan penilaian yang tepat
Tahap
5 Analisis dan Intepretasi data
·
Mencari pola yang sesuai
·
Mengujikebenaran atau menolak kesimpulan
A. TUJUAN
PRESENTASI BISNIS
Presentasi bisnis dapat merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalm setiap kegiatan bisnis. Seorang pembicara yang melakukan
presentasi di hadapan audiens tentunya memiliki tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Untuk melaksanakan hal tersebut diatas tentu dibutuhkan kesiapan
mental dan pemahaman materi yang ingin disampaikan, alat bantu yang digunakan
serta pemahaman yang baik terhadap audiens.
Setiap presentasi yang
dilakukan memiliki tujuannya tersendiri, tergantung pada kondisi serta maksud
dilakukannya presentasi tersebut. Secara umum tujuan dari suatu presentasi bisnis
antara lain:
1.
Menginformasikan pesan-pesan bisnis kepada audiens
Pesan-pesan
bisnis yng disampaikan haruslah menarik, sederhana ,mudah dipahami ,dan enak
didengar oleh audiens. Hal yang perlu
dihindari adalah melakukan presentasi yang sifatnya membosankan , monoton,
tidak jelas dan penggunaan bahasa yang sulit dipahami.
2.
Menghibur audiens
Selain
memberikan informasi, presentasi bisnis juga memiliki tujuan untuk menghibur
audiens. Dalam art bahwa untuk mencapai tujuan presentasi bisnis, seseorang
pembicara perlu menyelipkan humor-humor yang segar yang mampu menghidupkan
suasana. Namun demikian, suasana yang sebenarnay perlu tetap dijaga agar tidak
lepas kendali dan tujuan presentasi yang sebenarnya tidak tercapai. Seorang
pembicara yang ahli dan berpengalaman tentunya tahu kapan ia harus berlaku
serius dalam menyampaikan presentasinya, serta kapan ia harus menyisipkan
humor-humor kecil yang dapat membuat audiens lebih fresh dan tidak bosan.
3.
Menyentuh emosi audiens
Selain muatan
inti dari presentasi disampaikan, serta mampu menghibur para audiens,
prensentasi juga harus mampu menyentuh emosi dan perasaan audiens dalam
memahami materi atau isi dari presentasi. dibutuhkan suatu keahlian tersendiri
dalam penyampaiannya. Biasanya pada saat menyampaikan presentasi pembicara
mengkombinasikan kemampuan ekspresi, intonasi suara, sikap sehingga mampu
membuat audiens terhanyut dalam pemahamannya.
4.
Memotivasi audiens untuk bertindak sesuatu
Dalam memotivasi
audiens, seorang pembicara perlu menyatakan secara eksplisit dan bukan
menggunakan bahasa basa-basi. artinya apa yang diinginkan pembicara harus
secara tegas dan jelas tercakup dalam presentasi.
B. PERSIAPAN
DASAR
Presentasi yang baik haruslah didahului dengan persiapan
yang matang, karena dengan melakukan persiapan setidaknya kita telah memiliki
bahan yang akan kita sampaikan. Persiapan-persiapan tersebut meliputi :
1.
Penguasaan terhadap topik atau materi yang akan dipresentasikan.
Penguasaan
terhadap materi yang akan disampaikan merupakan hal terpenting dalam sebuah
presentasi. Berhasil atau tidaknya sebuah presentasi bergantung pa
kemampuan pembicara dalam memahami
setiap detail hal-hal yang terkan dung dalam isi materi presentasi. Ketidaksiapan
terhadap materi yang akan dipresentasikan akan menghambat penyampaian pesan
kepada audiens, serta akan memberikan image yang kurang baik bagi pembicara
tersebut.
2.
Penguasaan berbagai alat bantu presentasi
dengan baik.
Presentasi yang
baik bukan hanya terlihat dari isi materi yang disampaikan tetapi juga dipengaruhi
oleh bagaimana cara membawakannya. Apabila penyampaian presentasi dilakukan
secara menarik, maka audiens akan merasa senag. Terlebih jika pada saat
presentasi pembicara menggunakan berbagai macam alat bantu sebagai penunjang
presentasi, seperti OHP, LCD pojector, slide serta penggunaan audio visual.
3.
Menganalisis siapa audiens.
Agar tujuan
presentasi dapat tercapai, maka pembicara perlu mengenal siapa sebenarnya yang
menjadi audiens. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan kata tanya seperti
apa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana, maka pembicara akan dapat
menidentifikasi tentang siapa sebenarnya audiens yang dimaksud.
4.
Menganalisis berbagai lingkungan lokasi atau tempat
untuk presentasi.
Seorang
pembicara harus mengenal lebih dekat dengan lingkungan lokasi atau tempat
dimana ia akan melakukan presentasi. Pengenalan terhadap lokasi ataupun tempat
akn sangat membantu pembicara dalam menyampaikan presentasi, penggunaan alat
serta menentukan teknik penyampaian presentasi.
0 Response to "Laporan Informasional Dalam Dunia Bisnis "
Post a Comment