FACEBOOK, CITRA DIRI DAN MODAL SOSIAL

Dr. Heru Kurnianto Tjahjono (http://hkt.staff.umy.ac.id)
Tulisan saya yang dimuat pada kolom MM UMY-Harian Sindo, 28 Februari 2009
Hujan deras sore ini di luar gedung Magister Manajemen UMY membuat saya enggan untuk segera pulang ke rumah. Seperti hari-hari sebelumnya, saya menyempatkan diri membuka akun fb atau fesbuk (begitu panggilan akrab dan familiar facebook). Biasanya saya membuka pesan fb dari kolega di kampus, rekan bisnis dan yang jelas mahasiswa saya.

Saat ini saya semakin fokus bercengkerama dengan fb. Saya merasa situs ini punya peran penting dalam menguatkan silaturahmi saya yang bisa dikatakan relatif menipis. Dengan fb memudahkan saya bertemu sesama teman untuk mengetahui sejumlah informasi masa lalu, masa kini bahkan rencana ke depan berkaitan dengan teman-teman kita. Hal itu terasa menjadi semakin mudah, meskipun saya tahu alamat rumah mereka ada yang di kawasan elit dan ada pula di gang buntu yang belum terjamah peta kota.

Saat itu muncul keharuan ketika ada di antara kita meng-upload foto-foto “jadul” di kala kita masih duduk di bangku SD, SMP ataupun SMA. Pikiran kita melayang menuju bagian dari sejarah yang pernah kita lalui. Satu persatu teman-teman dari berbagai jaman muncul dengan beragam referensi masa lalu kadang disertai sejumlah kejutan di masa kini.

Hal dahsyat lainnya, situs semacam ini sering memberikan kesempatan bagi kita, saya dan anda semua untuk berekspresi secara lebih berani (sedikit narsis) dalam mempublikasikan diri dan berinteraksi dengan orang lain secara egaliter. Tidak pandang bulu, kita dapat berinteraksi dengan tokoh-tokoh public figure, baik tingkat nasional dan internasional melalui jejaring sosial berbasis internet ini.

Dalam kompetisi sesama jejaring sosial berbasis internet itu, fb memang lebih fenomenal. Saat ini fb semakin kokoh dan unggul. Data Swa, 5-18 Feb 2009 menunjukkan bahwa situs ini memiliki anggota aktif lebih dari 150 juta orang di seluruh negara di dunia. Tiap hari 13 juta anggota memperbarui status mereka termasuk saya dan mungkin juga anda. Sedemikian luar biasa sehingga mampu mengkoneksikan pribadi dengan pribadi, dengan organisasi dan komunitas.
Saya jadi teringat Presiden USA, Barrack Obama yang juga memanfaatkan media ini secara cerdas. Mereka memanfaatkan media yang terkesan informal dan santai dengan sangat baik. Keberhasilan Obama segera diikuti politisi kita yang ramai-ramai berpartisipasi aktif mempublikasikan diri dalam jejaring ini.

Belajar dari fenomena ini, citra diri adalah hal yang sangat penting bagi organisasi maupun individu. Kita seharusnya mempunyai konsep membangun citra diri secara konsisten. Situs jejaring sosial ini adalah sarana pencitraan yang luar biasa. Modal sosial dapat segera terbangun dengan desain konsep yang jelas dan atraktif. Kita bisa mendadak sedemikian populer di lingkungan kita. Kita dikenal banyak orang. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah bukan hanya kita di dunia maya, tetapi juga bagaimana kita di dunia nyata. Apakah selain popularitas, kita memiliki kredibilitas dan kepedulian sebagai dimensi penting modal sosial dalam lingkungan yang lebih luas. Sebuah modal yang saya yakini bernilai sangat penting menentukan kesuksesan di masa kini dan masa depan kita.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "FACEBOOK, CITRA DIRI DAN MODAL SOSIAL"

Post a Comment