BELAJAR KIMIA MENARIK JIKA DIHUBUNGKAN DENGAN KEHIDUPAN
Seseorang akan belajar dan menyimak materi pelajaran dengan seksama ketika tahu bahwa yang sedang dipelajarinya ada hubungan dengan kehidupannya. Hal ini banyak diungkap dalam berbagai teori belajar, diantaranya teori belajar Bruner. Oleh karena itu belajar kimia akan menarik jika kita mampu menghubungkan dengan kehidupan kita sendiri. Perhatikan beberapa contoh berikut ini :
1. Ketika kita mempelajari reaksi netralisasi antara asam dengan basa, maka kita dapat mencoba mengaitkan peristiwa netralisasi asam lambung (HCl) oleh obat maag yang mengandung senyawa basa (Mg(OH)2 atau Al(OH)3)). Jadi, orang yang sakit maag, produksi asam lambung berlebihan, sehingga menyebabkan iritasi pada permukaan dalam lambung. Oleh karena itu agar tidak merasakan perih karen iritasi tersebut, sebelum makanan masuk, lambung harus dinetralkan terlebih dahulu.
2. Prinsip netralisasi ini dapat diterapkan pada berbagai peristiwa, misalnya ketika kita tersengat tawon dapat diobati dengan mengoleskan cuka, karena sifat racun tawon adalah basa. Sebaliknya jika tersengat lebah kita obati dengan soda atau sabun, karena racunnya bersifat asam.
3. Ketika mempelajari konsep pH, kita dapat mengaitkan dengan pertanyaan mengapa produk sabun untuk kulit harus mempunyai pH seimbang. Dengan demikian konsep pH yang sulit tetap akan dipelajari serius karena ada kaitannya dengan kehidupannya.
4. Ketika mempelajari tentang penurunan titik beku pada konsep sifat koligatif larutan, kita dapat menghubungkan dengan pembuatan es krim yang ditambah garam dengan tujuan untuk mempertahankan agar es krim sulit mencair.
5. Ketika kita mempelajari tentang senyawa yang terbentuk dari unsur-unsur golongan halogen, maka kita pasti mempelajari senyawa NaCl. Senyawa NaCl dalam kehidupan sering dihubungkan dengan iodium yang dikenal dengan garam beryodium. Konsep ini akan menarik jika dihubungkan dengan pertanyaan ”benarkah garam beryodium membuat seseorang yang mengkonsumsi menjadi pintar?” seperti iklan di televisi.
6. Ketika kita mempelajari senyawa golongan aldehid, kita dapat menghubungkan dengan formalin yang isunya marak pada tahun lalu.
7. Ketika kita mempelajari konsep protein yang salah satu bentuknya dalam tubuh kita berupa hormon, kita dapat menghubungkan dengan pertanyaan ”mengapa kita tidak boleh berpacaran di tempat yang sepi?” yang dapat dijelaskan dengan konsep ini.
BELAJAR KIMIA DALAM KEMASAN TEKA-TEKI
Dalam mempelajari kimia, kita dapat melihat satu hal lagi yang menarik, yaitu kekhasan sifat masing-masing senyawa kimia. Kekhasan sifat ini akan dapat kita pahami dengan menarik dan baik, tanpa beban menghafal, jika kita sering berteka-teki dengan sesama teman. Berikut ini beberapa contoh teka-teki yang dimaksud :
1. Seorang siswa kehilangan uang di kelasnya. Semua siswa di kelas itu ketakutan, karena hari itu mereka membawa uang 20 ribuan seperti yang hilang untuk ditabungkan. Si siswa yang kehilangan uang mengatakan sebelum hilang dia iseng menulis lambang suatu unsur di kertas tersebut. Unsur yang ditulis lambangnya itu memiliki ciri-ciri :
§ Ia memiliki jari-jari atom > Mg tapi lebih pendek dari Rb
§ Ia memiliki energi ionisasi lebih besar dari golongan IA
§ Ia memiliki elektronegativitas lebih kecil dari Sn dan Ca
Unsur apakah itu ?
2. Aku disukai banyak wanita, padahal kalau aku tidak dipanasi pada suhu 2000oC aku dijauhi orang. Kata mereka sih, aku seperti turunan Michael Jakson. Dulu aku digunakan sebagai obat pemampat BAB, tetapi tidak tahu mengapa sekarang aku tak ada di pasaran Biarpun hitam tetapi aku memancarkan cahaya. Siapakah aku ?
3. Seorang napi kabur dari penjara. Berdasar olah TKP ditemukan botol bekas suatu larutan yang sering kita jumpai di dapur dan wadah plastik yang berbau amis dan berwarna keco-klatan. Penyelidikan menunjukkan napi kabur melalui pintu tanpa merusak gembok, tetapi pengait gembok yang rapuh dan mudah dipatahkan. Larutan apa yang ada dalam botol ?
BELAJAR KIMIA MENYENANGKAN
Siapa bilang kimia merupakan ilmu yang menakutkan, tidak menarik, dan memusing-kan. Asal kita jeli, pasti menemukan sisi menarik kimia. Setiap konsep dalam ilmu kimia dapat dibuat puisi, asal kita mau merangkum makna setiap konsep dengan baik. Bila kita mengaku orang kimia, maka setiap langkah dan nafas kita harus menunjukkan ke-kimia-an.
Otak kita terbagi menjadi dua bagian, yaitu kanan dan kiri. Banyak orang mengatakan orang IPA jarang atau bahkan tidak pernah mengembangkan otak sebelah kanan, yaitu bagian yang berkaitan dengan imajinasi, estetika, intuisi, musik, seni. Sebaliknya otak sebelah kanan yang berkaitan dengan logika, rasio, dan penalaran banyak digunakan dan dikembangkan. Untuk menepis hal itu, sebenarnya kita dapat tunjukkan bahwa ilmu kimiapun mampu digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan otak sebelah kana, diantaranya dengan cara memahami dan menghafal konsep melalui puisi dan nyanyian. Tidak percaya ? Berikut ini dua contoh puisi sebagai bahwa ilmu kimiapun mampu mengembangkan otak sebelah kanan :
Tetes-tetes cinta ...
Berlalu lewati ujung buret asmara
Hingga jadikan ku menyatu bersama
Dalam asmara yang ternetralkan suasana
Rona pink cinta tlah nampak nyata
Tunjukkan titik akhir asmara yang membara
Terhenti pada tetes cinta yang melanda
Pun terhenti goyangan labu cinta
Kini ku merenda bahagia
Pada suasana cinta tanpa goda
Ukur volum cinta dalam dada
Tuk tentukan tetes cinta yang mendera
Oh ... mengapa badai datang menerpa
Buka kran buret alirkan tetes cinta buta
Ubah kenetralan hati menjadi buih basa
Tinggikan pH dalam larutan asmara
Kecewa sungguh ku kecewa
Mengapa kau buat cinta bisa terbuka
Merahkan asmara kita berdua
Tinggal larutan lara yang kini tersisa
Ku tahu cintaku kini tlah hancur
Akibat tetes cinta yang datang melebur
Di labu cinta yang sebenarnya sudah akur
Menyesal karna tetes cinta terlanjur mengucur
Tak terbayang dalam hidupku
Dapatkan kau tanpa berliku-liku
Bak gerak Brown yang bebas tak menentu
Oh kini ku jadi milyader baru
Uang tlah adsorpsikan keinginanku
Tuk dapat liofilkan hasratku
Miliki semua dan hamburkan uangku
Layaknya Tyndall hamburkan cahaya yang bertamu
Aku memang liofob pada kemiskinan
Karna hanya jauhkan dari kebahagiaan
Hingga menuju muatan koloid kesepian
Akibat elektroforesis bawa pengaruh perpisahan
Kekayaan buat aku terlena
Tuk berbagi dan koagulasikan harta
Pada mereka yang mengendap di elektroda
Lantaran Cottrell tlah menjerat dalam cerobong riba
Oh ... harta kau ternyata hanya sesaat hadir
Sekarang kanan kiriku jadi mencibir
Karna phobia miskin ku jadi kikir
Laju dialisis kotoran dosa yang mengalir
Oh Tuhan ampuni aku
Tembus membran semi permiabel dosa yang lalu
Dengan bantuan pompa vakum yang baru
Lewat ibadah sebagai koloid pelindung stabil imanku
Dalam bentuk lagu, misalkan untuk menghafal massa dari partikel α, β, dan γ dapat dilakukan dengan menggunakan lagu berikut ini :
Aku yang pancarkan sinar
Aku yang tlah kau temukan
Sebagai radioaktif yang mampu bersinar terang
Sinar a, sinar b
Sinar g ada juga
Termasuk sinar yang dapat dipancarkan oleh kita
Sinarku mampu tembus lempengmu
Sinarku tuk sinari tubuhmu...
Hu ...hu ... (sinarku kan dapat sinari tubuhmu)
Bila a yang dipancarkan
Ada 4 massa yang hilang
Bila b yang dipancarkan
Ada 1 massa yang hilang
Namun bila g yang hilang
Tak mungkin kan ada yang hilang
Karna muatan g netral
Shingga tak mengubah di susunan.....
PENUTUP
Saat ini di berbagai negara sedang trend dan semangat mengembangkan joyful learning dan meaningful learning, yaitu dengan menciptakan kondisi pembelajaran sedemikian rupa sehingga peserta didik menjadi betah di kelas karena pembelajaran yang dijalani menyenangkan dan bermakna. Mereka merasakan bahwa pembelajaran yang dijalani memberikan perbedaan dalam basis pengetahuan yang ada di pikirannya, berbeda dalam memandang dunia sekitar, dan merasakan memperoleh sesuatu yang lebih dari apa yang telah dimilikinya selama ini. Sebagai bangsa yang ingin maju dalam era globalisasi yang kompetitif ini tentunya kita juga ingin merasakan pembelajaran yang demikian.
Ilmu kimia yang dianggap sulit dapat diubah menjadi imu yang jenaka, menggelitik, dan menyenangkan, sehingga belajar kimia menjadi suatu kesenangan bukan keterpaksaan. Penelitian terhadap beberapa anak-anak sekolah di dunia yang diadakan UNESCO menunjukkan sebagian dari mereka menginginkan belajar dengan situasi yang menyenangkan (Dedi Supriadi, 1999 : 21 – 25). Tanpa mengurangi peranan pendidik dalam pembelajaran, marilah kita berusaha menciptakan sendiri pembelajaran yang joyful learning dan meaningful learning dengan membiasakan menggali dan melihat sisi-sisi menarik ilmu yang kita pelajari, khususnya ilmu kimia. Semoga kita termasuk mahasiswa yang dapat menciptakan kesenangan dalam belajar kimia, bahkan kalau mungkin menjadi kecanduan belajar. Semoga pula hal ini mampu menggugah perasaan dan pikiran kita semua (Amiiin)
0 Response to "BELAJAR KIMIA MENARIK JIKA DIHUBUNGKAN DENGAN KEHIDUPAN"
Post a Comment