Bagaimana Membangun Kualitas Hidup Manusia

 Kualitas Hidup Manusia 

Manusia pada hakekatnya adalah jenis mahluk hidup yang memperhatikan batas daya dukung lingkungan. Apabila populasinya sudah mendekati batas daya dukung maka akan terjadi perubahan laju kehidupan karena pengaruh kelentingan (resilience) yang menahan laju pertumbuhan sehingga terjadi pertumbuhan yang berimpit dengan batas daya dukung. 

Dalam biologi dikenal adanya dua macam strategi hidup yang ekstrim, yaitu strategi hidup yang mengalami pertumbuhan cepat dengan mengabaikan terlampauinya daya dukung lingkungan. Di sisi lain, ada mahluk hidup yang berstrategi hidup, yang memperhatikan batas daya dukung lingkungan. 

Akibat perkembangan kebudayaan, terlihat bahwa kebutuhan manusia tidak sekedar kebutuhan hidup yang dasar saja, seperti makan, minum dan memelihara kesehatan, melainkan juga adanya kebutuhan sekunder seperti pakaian, rumah, pendidikan, dsb lebih jauh manusia juga memiliki kebutuhan tersier, yakni kebebasan dalam melakukan pilihan. Akibat kebutuhan tersier inilah maka manusia dapat mengubah seluruh pola hidupnya. Sementara itu dengan keterbatasan sumberdaya yang tersedia, dan dengan populasi yang selalu bertambah, serta pola kebutuhan hidup yang selalu meningkat, maka sebenarnya kualitas hidup manusia makin menurun pula. Salah satu upaya yang harus dilakukan manusia adalah menekan pertumbuhan populasinya 



Pengelolaan Lingkungan 

Dari model kualitas hidup, tampak bahwa untuk meningkatkan kualitas hidup dapat diusahakan melalui kenaikan nilai tambah sumberdaya dengan jalan rekayasa atau teknologi. Secara hayati penggunaan teknologi oleh manusia itu menyebabkan kedudukan dan fungsinya dalam ekosistem berubah menjadi transedental terhadap kelompoknya sebagai mahluk hidup. Dengan demikian ekosistem atau lingkungan hidup alami berubah menjadi lingkungan hidup buatan (man-made environment) 



Upaya menambah nilai sumberdaya melalui teknologi atau industrialisasi memang mungkin, tapi harus diingat bahwa usaha itu akan menghasilkan limbah, yang mana limbah tersebut tidak sempat diuraikan secara alami, karena kecepatan perombakan oleh pengurai (decomposer) atau proses daur ulang berlangsung tidak secepat terbentuknya limbah itu sendiri. Menumpuknya limbah ini karena limbah itu dikeluarkan dari sistem yang menghasilkannya sehingga menimbulkan “tragedi” milik umum, seperti halnya sungai dikotori, udara yang tercemar, timbunan limbah di pinggir jalan, dsb. Seharusnya diusahakan agar sistem itu mampu menyerap limbah melalui teknologi yang memanfaatkan jasad renik perombak misalnya. 



Memang benar bahwa dengan menggunakan teknologi dalam proses industri primer (pertambangan dan pertanian), industri sekunder (manufaktur dan konstruksi) serta industri tersier (jasa dan komunikasi), maka daya dukung dapat dinaikkan. Tetapi perlu diingat bahwa dengan teknologi, daya dukung pada suatu saat akan mencapai batas maksimum. Berbagai kasus menunjukkan bahwa kualitas lingkungan masih akan terpelihara baik apabila manusia mengelola daya dukung pada batas diantara daya dukung minimum dan dayadukung optimum. Sebab, apabila sumberdaya dimanfaatkan di bawah minimum, berarti sumberdaya itiu tidak berfungsi dengan baik, kurang bermanfaat, sementara keadaan yang mendekati daya dukung maksimum akan mengandung resiko, seperti terjadinya pencemaran.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Bagaimana Membangun Kualitas Hidup Manusia "

Post a Comment