Abstrak (Bahasa Indonesia)
Bagi penulis, laporan penelitian ini merupakan salah satu perjalanan khusus tentang masyarakat Jawa dan cara hidupnya. Pada mulanya, studi ini bermaksud mengetahui kemurahan hati antara masyarakat Jawa namun akhirnya haluannya berubah menjadi investigasi yang mendalam akan kebudayaan Jawa, bagaimana kebudayaan Jawa sedang mengalami perubahan macam-macam, dan apa pengaruh-pengaruh yang menyebabkan hal-hal itu terjadi.
Namun, sebelum mengatakan apa-apa tentang kebudayaan Jawa, harus mengingat bahwa kebudayaan Jawa itu sangat luas dan tidak semua orang Jawa menuruti satu cara hidup Jawa yang sama. Jadi, laporan ini adalah studi kasus yang spesifik akan masyarakat Jawa di kota Yogyakarta, DIY dan menyelidiki bagaimana pengaruh-pengaruh berbeda yang berada di dunia sekarang ini membantu membentuk haluan masa depan kebudayaan Jawa dan cara hidup di kota ini.
Sebagai studi kasus terhadap fenomena yang lebih luas, saya memilih Yogyakarta sebab saya sudah cukup mengenal kota tersebut, lagipula terdapat banyak teman dan koneksi yang dapat diandalkan untuk informasi dan nasehat. Selain itu, Yogyakarta merupakan tempat yang nyata untuk mulai penelitian akan kebudayaan Jawa sebab sudah lama kota ini dianggap pusat tradisionalkebudayaan Jawa, khususnya di desa-desa di sekitar kota Yogyakarta yang sebagian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY)
Pada mulanya, penelitian itu berpusat pada aspek-aspek kebudayaan Jawa yang terancam berubah maka disini disampaikan ketakutan, harapan atau anggapan orang-orang biasa akan bentuknya kebudayaan Jawa pada masa depan. Kelak sebagaimana bacaan-bacaan saya akan segi kebudayaan mulai menjadi semakin abstrak, saya menyadari bahwa fokus penelitian hanya berpusat pada aspek-aspek kebudayaan seperti organisasi sosial, bahasa dan kesenian antara lain dan mengeluarkan beberapa bagian seperti ekonomi, alat-alat, dan pengetahuan spesifik. Dengan jelas tidak berarti penelitian ini kurang komprehensif sebab kebudayaan apapun itu dapat dibagi-bagi menjadi sangat luas maka sulit menghadapi sebagai keseluruhan, malah justru memantulkan minat saya sendiri akan bagian-bagian tertentu kebudayaan atas yang lain. Hal ini diterangkan lebih mendalam pada Bab ke-tiga laporan saya yang berjudul: Akibat-Akibat dari Perubahaan Kebudayaan Jawa di Yogyakarta.
Sebagaimana penelitian itu berjalan terus, saya mulai menyelidiki beberapa alasan-alasan untuk perubahan dalam kebudayaan Jawa di Yogyakarta dan kemudian memilahkannya menurut sesuatu yang logis. Berdasarkan catatan penelitian, saya menemukan delapan ‘pengaruh’ yang berdampak pada kebudayaan Jawa menurut kadar bermacam-macam. Tak ada satupun pengaruh (yang telah timbul sebagai akibat dari perubahan di dunia selama lima puluh tahun terakhir ini) yang berjalan terus secara mandiri melainkan saling mengandalkan dan mendukung satu sama lain. Pengaruh-pengaruh ini adalah: globalisasi, modernisasi, konsumerisme, turisme, media massa, kebudayaan asing, kebudayaan dalam negeri (kebudayaan lain di Indonesia, khususnya Betawi) dan narkoba. Masing-masing pengaruh tersebut dijelaskan lebih mendalam pada Bab ke-dua yang berjudul: Pengaruh-Pengaruh pada Kebudayaan Jawa di Yogyakarta.
Pada akhir penelitian saya, dimana pada saat segala data tersedia dikumpulkan, saya menyelidiki kembali dasar penelitian saya pada kebudayaan, dan mengandalkan materi sekunder dan pengetahuan saya sendiri akan kebudayaan umum, dengan menulis laporan kecil yang bermaksud melanjutkan pengertian terhadap bentuknya kebudayaan Jawa di Yogyakarta, dan sejauh mana kebudayaannya akan berubah dan menurut haluan apa di masa depan. Ini semua diterangkan dalam Bab satu yang berjudul: Ciri-ciri Kebudayaan Jawa di Yogykarta.
Dalam konteks itu, tujuan laporan ini adalah untuk menyampaikan semua gagasan, anggapan (atau anggapan yang salah), ketakutan dan pandangan orang-orang pada kebudayaan Jawa di Yogyakarta dalam kerangka bab-bab yang menerangkan pengertian saya yang terbatas akan bagaimana kebudayaan Jawa di Yogyakarta berfungsi, pengaruh-pengaruh yang berdampak pada kebudayaan ini, maka kemungkinan-kemungkinan apa yang akan timbul di masa depan berdasarkan hal tersebut diatas.
Satu masalah yang saya hadapi sebagai seorang peneliti adalah bagaimana mengambil informasi secara terperinci dari para responden yang memiliki pengetahuan akan pengaruh-pengaruh tertentu sangat terbatas atau justru sama sekali tidak memahami. Agar mengatasi masalah ini, saya mengandalkan lebih pada materi sekunder supaya mendapat pengertian luas terhadap sifat-sifat umum pengaruh-pengaruhnya. Berikut itu, saya memakai dua metode lain: yang pertama melalui pengamatan cara hidup orang-orang, dan norma-norma yang mereka nuruti, dan kedua melalui koneksi-koneksi orang berpendidikan.
Jika Tuhan mengizinkan, saya sungguh berharap dapat memajukan penelitian ini tentang topik yang menarik ini pada suatu hari nanti agar melanjutkan karya ini yang menurut saya kurang komprehensif karena waktu terbatas bagi saya meneliti kebudayaan Jawa di Yogykarta. Sungguh-sungguh ini adalah topik yang seharusnya menarik minat setiap orang Jawa terhadap bentuk dan haluan kebudayaan Jawa dan cara hidup masyarakat itu.
0 Response to "Abstrak (Bahasa Indonesia) "
Post a Comment