MENUMBUHKAN SEMANGAT WIRAUSAHA PEMUDA
Oleh S. Bekti Istiyanto, S.Sos, M.Si**
Sejak tahun 1997-1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang sangat parah dan menjadikan kondisi perekonomian negara kita semakin sulit. Banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar dan merumahkan ribuan karyawannya. Dampaknya bagi negara yang termasuk dalam negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, kemiskinan yang ditandai dengan banyaknya pengangguran, daya beli masyarakat yang rendah, tingkat kesejahteraan yang kecil, tingkat kesehatan yang rendah dan angka pendidikan yang semakin menurun menjadi sebuah kondisi yang tidak terelakkan.
Akibat krisis ekonomi tersebut tidak hanya dirasakan oleh mereka yang tinggal di kota-kota saja, namun hampir semua sendi masyarakat, termasuk masyarakat yang tinggal di pedesaan. Sementara di sisi yang lain kita ketahui bahwa desa menyimpan kekayaan yang luar biasa, yang apabila ditangani secara serius dan profesional dapat menjadi lahan pemasukan yang tidak sedikit. Hanya saja, mungkin kepekaan dari masyarakat desa dirasakan masih kurang sehingga potensi yang besar tadi hanya terabaikan begitu saja.
Menumbuhkan Semangat Wirausaha
Untuk mengatasi permasalahan tersebut ada salahsatu solusi yang bisa dilaksanakan yaitu melalui penggalian potensi yang dimiliki desa. Potensi tersebut dapat berupa sumber daya alam, jumlah penduduk dengan usia produktif yang besar, dan lain-lain. Modal dasar yang telah dimiliki tadi, dapat dimanifestasikan ke dalam usaha-usaha yang bersifat produktif, pembinaan kewirausahan yang belum ada maupun peningkatan kewirausahaan yang selama ini telah eksis. Masyarakat desa harus diyakinkan bahwa mereka sebenarnya mampu dan layak mendapat tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
Hanya saja, upaya–upaya produktif yang berasal dari desa harus ditumbuhkembangkan agar tidak berhenti di tengah jalan. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan kepada masyarakat yang berkesinambungan. Keberadaan pihak-pihak yang terkait sangat diperlukan, misalnya tambahan modal, perluasan pemasaran, peningkatan kemampuan dalam berusaha/berwirausaha (management) dan sebagainya.
Secara sederhana seorang wirausaha adalah adalah seseorang yang mampu mengatur, menjalankan, menanggung resiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang ditempuhnya dalam dunia usaha. Para wirausahawan dengan sifat alamiahnya tidak mengenal golongan karena di dapat berupa seorang laki-laki muda yang menjual kaset musiknya di pasar, seorang wanita muda yang menjual hasil lilin hasil buatannya sendiri, atau sepasang suami istri yang memasok barang-barang kebutuhan rumah tangga. Dia bisa bekerja sendirian seperti mengambil barang dagangan dan menjualnya di pasar-pasar atau bisa mengolah hasil panen di desanya untuk dipasarkan dalam bentuk yang berbeda dari aslinya. Yang terpenting adalah tidak menggantungkan hidupnya dengan orang lain, dia bersifat mandiri dan memenuhi kebutuhannya sendiri.
Seorang wirausahawan dapat berkembang dari minat atau bakat yang mereka miliki, akan tetapi kreatifitas dalam berusaha justru akan membantu kelancaran usahanya. Ada beberapa watak seorang wirausahawan yang harus dipahami dalam menjalankan sebuah usaha, seperti:
Disiplin diri, yaitu selalu berpegang teguh komitmen atau mematuhi aturan yang dibuatnya sendiri.
Rincian, yaitu usaha-usaha kreatif yang selalu belajar mendisiplinkan diri untuk berurusan dengan rincian-rincian sepeti keuangan, pendataan/administrasi dan pembuatan rencana-rencana kegiatan.
Menghargai, yaitu memberikan penghargaan atas hasil yang diterima. Guna watak ini adalah selalu memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan menghargai hasil karya.
Kreativitas, yaitu semakin kita berbeda dalam menghasilkan sebuah produk yang dibutuhkan pasar akan berkecenderungan untuk diminati.
Bentuk atau Gaya, yaitu bagaimana seorang wirausahawan akan membentuk karakter diri dan produk yang membedakan dengan orang dan produk lain.
Keluwesan, yaitu mampu untuk menyesuaikan diri dan mampu melihat berbagai cara pemecahan suatu masalah.
Dorongan, yaitu motivasi untuk mencapai keberhasilan.
Komitmen, yaitu keteguhan untuk melakukan sesuatu yang kita yakini.
Penutup Desa sekarang ini tidak lagi menjadi prioritas para pemuda, padahal kekayaan sumber dayanya tidaklah dapat dibandingkan dengan segala tawaran kemewahan di kota bagi mereka yang tidak mempunyai pendidikan dan keterampilan. Bila pengolahan kekayaan sumber dayanya dapat dilakukan dengan baik dan menghasilkan maka ketertarikan pemuda untuk meninggalkan desa dengan menjadi sekedar buruh kasar di kota akan mungkin berkurang. Inilah yang menjadikan pentingnya mencukupi kebutuhan sendiri, salahsatunya dengan berwirausaha dengan mengembangkan poten
Sejak tahun 1997-1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang sangat parah dan menjadikan kondisi perekonomian negara kita semakin sulit. Banyak perusahaan yang terpaksa gulung tikar dan merumahkan ribuan karyawannya. Dampaknya bagi negara yang termasuk dalam negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, kemiskinan yang ditandai dengan banyaknya pengangguran, daya beli masyarakat yang rendah, tingkat kesejahteraan yang kecil, tingkat kesehatan yang rendah dan angka pendidikan yang semakin menurun menjadi sebuah kondisi yang tidak terelakkan.
Akibat krisis ekonomi tersebut tidak hanya dirasakan oleh mereka yang tinggal di kota-kota saja, namun hampir semua sendi masyarakat, termasuk masyarakat yang tinggal di pedesaan. Sementara di sisi yang lain kita ketahui bahwa desa menyimpan kekayaan yang luar biasa, yang apabila ditangani secara serius dan profesional dapat menjadi lahan pemasukan yang tidak sedikit. Hanya saja, mungkin kepekaan dari masyarakat desa dirasakan masih kurang sehingga potensi yang besar tadi hanya terabaikan begitu saja.
Menumbuhkan Semangat Wirausaha
Untuk mengatasi permasalahan tersebut ada salahsatu solusi yang bisa dilaksanakan yaitu melalui penggalian potensi yang dimiliki desa. Potensi tersebut dapat berupa sumber daya alam, jumlah penduduk dengan usia produktif yang besar, dan lain-lain. Modal dasar yang telah dimiliki tadi, dapat dimanifestasikan ke dalam usaha-usaha yang bersifat produktif, pembinaan kewirausahan yang belum ada maupun peningkatan kewirausahaan yang selama ini telah eksis. Masyarakat desa harus diyakinkan bahwa mereka sebenarnya mampu dan layak mendapat tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
Hanya saja, upaya–upaya produktif yang berasal dari desa harus ditumbuhkembangkan agar tidak berhenti di tengah jalan. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan kepada masyarakat yang berkesinambungan. Keberadaan pihak-pihak yang terkait sangat diperlukan, misalnya tambahan modal, perluasan pemasaran, peningkatan kemampuan dalam berusaha/berwirausaha (management) dan sebagainya.
Secara sederhana seorang wirausaha adalah adalah seseorang yang mampu mengatur, menjalankan, menanggung resiko bagi pekerjaan-pekerjaan yang ditempuhnya dalam dunia usaha. Para wirausahawan dengan sifat alamiahnya tidak mengenal golongan karena di dapat berupa seorang laki-laki muda yang menjual kaset musiknya di pasar, seorang wanita muda yang menjual hasil lilin hasil buatannya sendiri, atau sepasang suami istri yang memasok barang-barang kebutuhan rumah tangga. Dia bisa bekerja sendirian seperti mengambil barang dagangan dan menjualnya di pasar-pasar atau bisa mengolah hasil panen di desanya untuk dipasarkan dalam bentuk yang berbeda dari aslinya. Yang terpenting adalah tidak menggantungkan hidupnya dengan orang lain, dia bersifat mandiri dan memenuhi kebutuhannya sendiri.
Seorang wirausahawan dapat berkembang dari minat atau bakat yang mereka miliki, akan tetapi kreatifitas dalam berusaha justru akan membantu kelancaran usahanya. Ada beberapa watak seorang wirausahawan yang harus dipahami dalam menjalankan sebuah usaha, seperti:
Disiplin diri, yaitu selalu berpegang teguh komitmen atau mematuhi aturan yang dibuatnya sendiri.
Rincian, yaitu usaha-usaha kreatif yang selalu belajar mendisiplinkan diri untuk berurusan dengan rincian-rincian sepeti keuangan, pendataan/administrasi dan pembuatan rencana-rencana kegiatan.
Menghargai, yaitu memberikan penghargaan atas hasil yang diterima. Guna watak ini adalah selalu memberikan kesempatan untuk mengembangkan diri dan menghargai hasil karya.
Kreativitas, yaitu semakin kita berbeda dalam menghasilkan sebuah produk yang dibutuhkan pasar akan berkecenderungan untuk diminati.
Bentuk atau Gaya, yaitu bagaimana seorang wirausahawan akan membentuk karakter diri dan produk yang membedakan dengan orang dan produk lain.
Keluwesan, yaitu mampu untuk menyesuaikan diri dan mampu melihat berbagai cara pemecahan suatu masalah.
Dorongan, yaitu motivasi untuk mencapai keberhasilan.
Komitmen, yaitu keteguhan untuk melakukan sesuatu yang kita yakini.
Penutup Desa sekarang ini tidak lagi menjadi prioritas para pemuda, padahal kekayaan sumber dayanya tidaklah dapat dibandingkan dengan segala tawaran kemewahan di kota bagi mereka yang tidak mempunyai pendidikan dan keterampilan. Bila pengolahan kekayaan sumber dayanya dapat dilakukan dengan baik dan menghasilkan maka ketertarikan pemuda untuk meninggalkan desa dengan menjadi sekedar buruh kasar di kota akan mungkin berkurang. Inilah yang menjadikan pentingnya mencukupi kebutuhan sendiri, salahsatunya dengan berwirausaha dengan mengembangkan poten

0 Response to "MENUMBUHKAN SEMANGAT WIRAUSAHA PEMUDA"
Post a Comment