Pembuatan Larutan Induk Baku Pembanding
Ditimbang seksama
50 mg Natrium Diklofenak BPFI, dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml.
dilarutkan dengan NaOH 0,1N, di kocok homogen, sehingga diperoleh larutan
dengan konsentrasi 1000 mcg/ml. Larutan ini disebut larutan induk baku I.
Dipipet 10 ml
larutan induk baku I, dimasukkan ke dalam labu tentukur 100 ml dan dicukupkan
dengan NaOH 0,1N sampai garis tanda, konsentrasi larutan 100 mcg/ml. Larutan
ini disebut larutan induk baku II.
3.5.2 Penentuan
panjang gelombang serapan maksimum.
Pipet 6 ml larutan
induk baku II dimasukkan ke dalam
labu tentukur 50 ml, dicukupkan
dengan NaOH 0,1N sampai garis tanda, konsentrasi larutan (12 mcg/ml). Kemudian
diukur serapannya pada rentang panjang gelombang 200 nm-400 nm .
3.5.3 Penentuan linieritas kurva kalibrasi.
Dipipet larutan induk baku pembanding II berturut-turut 5 ml, 6 ml, 7 ml, 8
ml, dan 9 ml. kemudian dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, ditambah NaOH
0,1 N sampai garis tanda. konsentrasi larutan masing-masing 10 mcg/ml, 12
mcg/ml, 14 mcg/ml, 16 mcg/ml dan 18 mcg/ml. kemudian larutan ini diukur pada
panjang gelombang maksimum yang diperoleh.
3.5.4 Penetapan kadar tablet
Natrium Diklofenak secara Spektrofotometri
Sejumlah 20 tablet ditimbang,
digerus homogen. serbuk ditimbang seksama setara 60 mg Natrium Diklofenak,
dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml ditambah NaOH 0,1N dikocok, diencerkan dengan NaOH
sampai garis tanda, disaring. Dipipet 10 ml filtrat dimasukkan ke dalam labu
tentukur 100 ml, diencerkan dengan NaOH 0,1 N sampai garis tanda. Kemudian
dipipet 6 ml dimasukkan ke dalam labu tentukur 50 ml, ditambah NaOH 0,1N sampai
garis tanda. Kemudian diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum.
Serapan yang diperoleh disubstitusikan pada persamaan regresi.

4.1 Penentuan Serapan Maksimum
Diklofenak Na
Sebelum dilakukan penentuan panjang gelombang maksimum terlebih dahulu
ditentukan konsentrasi pengukuran yang memberikan kesalahan fotometri terkecil
dengan menggunakan nilai A11 dari Natrium Diklofenak
dalam pelarut Natrium Hidroksida 0,1 N (A1 = 351b). Dari perhitungan diperoleh
konsentasi 12 mcg/ml dan dari pengukuran diperoleh panjang gelombang maksimum
pada 274,5 nm. Panjang gelombang yang diperoleh ini berbeda 0,5 nm dari panjang gelombang yang terdapat dalam
literatur yaitu 275 nm (Moffat, 2004). Panjang gelombang ini masih dalam batas yang diperkenankan dalam Farmakope Indonesia, berarti panjang
gelombang maksimum ini dapat digunakan untuk pada penentuan kadar tablet
Natrium Diklofenak Kurva serapan dapat dilihat
pada gambar 1.

Gambar 1. Kurva Serapan Natrium
Diklofenak BPFI (Konsentrasi 12 mcg/ ml)
4.2. Penentuan Linieritas Kurva
Kalibrasi
Dan hasil penentuan linieritas kurva
kalibrasi Natrium Diklofenak BPFI dalam larutan NaOH 0,1 N pada rentang
konsentrasi 0.00 rncg/ml - 18 mcg/ml, diperoleh hubungan yang linier antara
serapan dengan konsentrasi dengan koefisien korelasi (r) = 0,9996. Koefisien
korelasi ini dapat diterima karena masih dalam batas penerimaan menurut Badan
POM 2003, r = 0,9995. Dari perhitungan
didapatkan persamaan regresi Y = 0,02658
(X) + 0,0035. Data kurva kalibrasi pada lampiran 1, tabel 7 dan kurva kalibrasi
pada gambar 2.

Gambar 2. Kurva Kalibrasi Natrium
Diklofenak BPFI dalam NaOH 0,1 N
Pada panjang
gelombang 274,5 nm.
4.3. Penentuan
Kadar Natrium Diklofenak Dalam Sediaan Tablet
Tablet Natrium Diklofenak merupakan sediaan tablet bersalut, maka sebelum
dilakukan penetapan kadarnya terlebih dahulu dihilangkan salutnya dengan cara
mengupas karena adanya salut ini dapat mengganggu dalam pengukuran serapan
dimana larutannya berwarna kuning meskipun telah di saring. Data hasil penentuan kadar rata-rata tablet
Natrium Diklofenak generik dan nama dagang dapat dilihat pada tabel 1,2,3,4 dan
5.
Tabel 1.
Data Hasil Perhitungan Kadar Tablet Voltaren 25 mg (PT. Novartis).
N0
|
Berat
|
Serapan
(A)
|
Konsentrasi
teoritis (mcg/ml)
|
Konsentrasi
perolehan
(mcg/ml)
|
(%)
|
Kadar rata-rata
(%)
|
|
Sampel
(mg) |
Setara
(mg)
|
||||||
1
|
292,5
|
60,007
|
0,3608
|
14,401
|
13,7133
|
94,61%
|
96,31%
|
2
|
292,4
|
59,986
|
0,3635
|
14,396
|
13,8148
|
95,34%
|
|
3
|
292,5
|
60,007
|
0,3652
|
14,401
|
13,8788l
|
95,74%
|
|
4
|
292,3
|
59,960
|
0,3794
|
14,391
|
14,4133
|
99,50%
|
|
5
|
293,6
|
60,233
|
0,3740
|
14,455
|
14,2099
|
97,66%
|
|
6
|
293,3
|
60,171
|
0,3635
|
14,441
|
13,8148
|
95,04%
|
Tabel 2. Data Hasil
Perhitungan Kadar Tablet Fenaren 50 mg (PT. Bernofarm).
N0
|
Berat
|
Serapan
(A)
|
Konsentrasi
teoritis (mcg/ml)
|
Konsentrasi
perolehan
(mcg/ml)
|
Kadar
(%)
|
Kadar rata-rata (%)
|
|
Sampel
(mg) |
Setara
(mg)
|
||||||
1.
|
223,1
|
60,259
|
0,3792
|
14,462
|
14,4055
|
98,96%
|
103,58%
|
2.
|
223,3
|
60,313
|
0,3997
|
14,475
|
15,1768
|
104,16%
|
|
3.
|
223,3
|
60,313
|
0,4310
|
14,475
|
16,3544
|
112,24%
|
|
4.
|
223,4
|
60,340
|
0,3964
|
14,481
|
15,0526
|
103,27%
|
|
5.
|
223,2
|
60,286
|
0,3734
|
14,468
|
14,1873
|
97,42%
|
|
6.
|
223,4
|
60,340
|
0,4049
|
14,481
|
15,3724
|
105,45%
|
Tabel 3. Data Hasil
Perhitungan Kadar Tablet Klotaren 50 mg (PT Kimia Farma)
N0
|
Berat
|
Serapan
(A)
|
Konsentrasi
teoritis (mcg/ml)
|
Konsentrasi
perolehan
(mcg/ml)
|
Kadar
(%)
|
Kadar rata-rata (%)
|
|
Sampel
(mg) |
Setara
(mg)
|
||||||
1
|
133,7
|
59,912
|
0,3783
|
14,378
|
14,3717
|
99,30%
|
102,39%
|
2
|
133,9
|
60,001
|
0,3987
|
14,400
|
15,1392
|
104,44%
|
|
3
|
133,7
|
59,912
|
0,3975
|
14,378
|
15,0940
|
104,29%
|
|
4
|
133,8
|
59,9569
|
0,4126
|
14,389
|
15,6621
|
108,14%
|
|
5
|
133,7
|
59,912
|
0,3783
|
14,378
|
14,3717
|
99,30%
|
|
6
|
133,9
|
60,001
|
0,3774
|
14,400
|
14,3378
|
98,92%
|
Tabel 4. Data Hasil Perhitungan Kadar
Tablet Natrium Diklofenak 25 mg (PT. Kimia Farma)
N0
|
Berat
|
Serapan
(A)
|
Konsentrasi
teoritis (mcg/ml)
|
Konsentrasi
perolehan
(mcg/ml)
|
Kadar
(%)
|
Kadar rata-rata (%)
|
|
Sampel
(mg) |
Setara
(mg)
|
||||||
1
|
405,2
|
60,140
|
0,4447
|
14,433
|
16,8698
|
116,12%
|
108,88%
|
2
|
405,4
|
60,169
|
0,4242
|
14,440
|
16,8985
|
110,67%
|
|
3
|
405,5
|
60,184
|
0,4065
|
14,444
|
15,4326
|
106,15%
|
|
4
|
405,4
|
60,169
|
0,4126
|
14,440
|
15,6621
|
107,74%
|
|
5
|
405,3
|
60,140
|
0,4020
|
14,433
|
15,2633
|
105,06%
|
|
6
|
405,6
|
60.199
|
0,4121
|
14,447
|
15,6433
|
107,59%
|
Tabel 5. Data Hasil Perhitungan Kadar Tablet Natrium Diklofenak
50 mg (PT. First Medifarma)
N0
|
Berat
|
Serapan
(A)
|
Konsentrasi
teoritis (mcg/ml)
|
Konsentrasi
perolehan
(mcg/ml)
|
Kadar
(%)
|
Kadar rata-rata
|
|
Sampel
(mg) |
Setara
(mg)
|
||||||
1
|
147,1
|
59,772
|
0,3420
|
14,345
|
13,0060
|
90,07%
|
91,29%
|
2
|
147,7
|
60,016
|
0,3583
|
14,403
|
13,6192
|
93,94%
|
|
3
|
147, 9
|
60,097
|
0,3370
|
14,423
|
12,8179
|
88,29%
|
|
4
|
147,8
|
60,056
|
0,3453
|
14,413
|
13,1527
|
90,66%
|
|
5
|
147,6
|
59,975
|
0,3466
|
14,394
|
13,1790
|
90,96%
|
|
6
|
147,8
|
60,056
|
0,3583
|
14,413
|
13,6192
|
93,87%
|
Dari tabel diatas terlihat pengukuran masing-masing sampel dengan 6 kali
perlakuan memberikan serapan dalam rentang serapan kurva kalibrasi baku
pembanding atau dengan kata lain dalam batas-batas ketentuan dari hukum Lambert
Beer (0,2 – 0,6). Setelah diperoleh kadar dari masing-masing sampel,
dilanjutkan perhitungan uji statistik untuk menerima atau ditolaknya data yang
diperoleh dengan taraf kepercayaan 99%. Rentang
kadar masing-masing sampel dapat dilihat pada tabel 6 (Sudjana, 1992).
0 Response to "Pembuatan Larutan Induk Baku Pembanding"
Post a Comment