Hasil Analisis Tentang Google Adsense
Pertama-tama sebelum menelaah cara yang efektif dan efisien dalam penggunaan Google AdSense, yang perlu dilakukan oleh pengguna internet yang berminat dengan Google AdSense adalah dengan melakukan sign up terlebih dahulu. Setelah melakukan sign up dan siap untuk meluncurkan AdSense, ada dua hal penting yang perlu diperhatikan pada website, yaitu konten dan design.
1. Konten
Sebelum mendaftakan website, publisher harus merencanakan website dengan sebaik – baiknya. Hal yang perlu direncanakan dengan matang antara lain:
· Nama Situs (domain): nama yang menarik dan tidak terlalu berlebihan
· Topik: tema website secara garis besar
· Subtopik: bagian – bagian dalam website yang terkait dengan topik
· Hosting: server tempat bernaung
· Design: bagaimana situs ditampilkan, navigational structure, dan gambar terkait
· Tipe Konten: apakah hanya ada teks, video, audio, atau fitur download?
· Special Considerations: kemungkinan adanya pembelian produk, transaksi, dan sebaginya.
Konten merupakan hal mendasar dan paling penting dalam sebuah website. Konsep konten lebih berharga dari sekedar kata-kata. Publisher harus merancang konten dengan kata kunci yang sedemikian rupa agar pengguna internet dapat dengan mudah menemukan informasi yang diinginkan pada website publisher. Mempunya konten yang menarik dan tepat merupakan salah satu kunci sukses AdSense yang dipasang pada website publisher. Jangan sampai memiliki konten website yang salah atau terlalu banyak konten yang tidak perlu. Publisher harus berhati – hati dengan menyeimbangkan konten website.
2. Design
Pengguna internet terbiasa mencari informasi di internet dengan menggunakan search engine. Biasanya dalam pencarian alternatif hasil pun, mereka membuka beberapa website, tidak hanya terpaku pada satu website saja. Maka dari itu, publisher harus membuat website yang memiliki sistem navigasi dengan tingkatan yang user friendly dan menarik. Tampilan website juga harus diperhatikan. Pertama, pemilihan warna yang baik. Publisher sebaiknya menyusun warna sesuai dengan sifat konten yang dibawakan website tersebut. Misalnya, apabila website membawakan konten yang elegan, sebaiknya warna yang digunakan dominan warna hitam dan emas. Pemilihan warna yang asal dan mencolok mata, seperti warna neon yang kontras, bisa membuat pengunjung website merasa tidak betah dan akhirnya malah menutup website tersebut. Kedua, pemilihan font yang sesuai dengan tema dan topik website juga perlu dipertimbangkan. Sebaiknya publisher memilih font yang tidak sulit dibaca dan meminimalisir penggunaan simbol – simbol dalam konten website. Ketiga, sistem navigasi website yang menunjukkan kemudahan pengunjung website dalam mengakses informasi. Biasanya, bagian menu ada di sebelah kiri atau atas website dan bersifat statis atau tidak bergerak untuk memudahkan pengunjung website memilih subtopik. Website yang sistem navigasinya kacau dapat membuat pengunjung website segera menutup window website.
Selanjutnya, setelah membuat dan melakukan setting wesite yang baik dan menarik, publisher perlu mengetahui apa yang harus dilakukan terhadap Google AdSense yang dipasang di website di-klik oleh pengunjung website. Menurut Joel Comm (2006), ada tiga hal yang dapat dilakukan terhadap AdSense yang dipasang pada website publisher, yaitu:
1. Buatlah AdSense Yang Tidak Tampak Seperti Iklan
Publisher dapat melakukan customize terhadap AdSense yang ditampilkan pada website. Apakah berbentuk banner, skycarapers, rectangle, square, dan sebagainya yang disajikan dengan border dan warna yang apik. Format iklan dapat dibuat dengan berbagai kombinasi warna dan penempatan. Pengguna internet mengunjungi website bukan karena ingin mengunjungi iklan, akan tetapi karena kebutuhan informasi yang disajikan oleh konten website. Maka dari itu konten website haruslah menarik. Apabila publisher menampilkan AdSense dengan tampilan warna mencolok, menjadi bersar ketika kursor mengenainya, atau segala usaha yang membuat pengunjung website dapat mengenali iklan dengan mudah, justru malah membuat mereka cenderung menghindari iklan tersebut dan tidak melakukan klik sama sekali. Dengan begitu, Joel Comm menyarankan agar membuat iklan seperti bagian dari paragraf konten website.
Google juga memberikan beberapa pilihan ukuran iklan berbentuk rectangular, yaitu buttons (125 x 125), small rectangles (180 x 150), medium rectangles (300 x 250), large rectangles (336 x 280), dan squares (250 x 250). Publisher dapat menempatkan berbagai bentuk rectangles ini di berbagai tempat pada website, seperti bagian atas, bawah ataupun samping. Juga jangan meremehkan desain tulisan pada Google AdSense, karena itu merupakan bagian dari desain yang menarik selain border, warna, dan bentuk iklan.
2. Mengoptimalkan Website
Optimalisasi website membutuhkan pengelolaan website yang baik. Sebaiknya pembaharuan konten dilakukan secara berkala agar website dapat terus bersifat fresh akan informasi. Hal ini menyebabkan pengunjung internet yang tertarik dengan konsep, gagasan, dan segala informasi yang ada pada website publisher dapat kembali mengunjungi website dan merekomedasikan website kepada orang lain.
3. Melakukan Tracking Visitor Response
Langkah ini merupakan langkah yang paling penting dalam proses pengembangan website dan untuk mengetahui sejauh mana AdSense publisher di-klik oleh pengunjung website. Dengan menggunakan beberapa program tertentu, seperti Google Analytics dan Web Metrics, publisher dapat mengetahui berapa banyak orang yang mengunjungi website dan aktivitas apa saja yang mereka lakukan. Aktivitas tersebut antara lain durasi lama kunjungan website, website traffic, dan jumlah klik yang dilakukan. Selain itu, dengan tracking visitor response, publisher juga dapat mendeteksi demografis kecenderungan minta konten pengunjung website.
0 Response to "Hasil Analisis Tentang Google Adsense"
Post a Comment